Sharing

Antara Saya dan Angelina Sondakh

February 17, 2012

Maaf jika judulnya rada nyeleneh. Saya dan Angie (Angelina Sondakh*) nggak ada hubungan apa-apa. Cuma ingin pinjam namanya aja, boleh kan Jeng Angie?

SAYA

Sebelum punya motor dan jadi pengendara motor saya sangat risih melihat pengendara motor yang berlaku seenaknya di jalan raya. Dalam hati saya bertekad jika saya jadi pengendara motor kelak nggak akan berlaku tidak disiplin di jalan raya layaknya para biker yang suka ugal-ugalan dan tidak mengenal aturan.

Sumber Foto : smc-jember.blogspot.com

Saat itu nggak nyaman sekali melihat pengendara motor yang suka naik ke trotoar, padahal kita ketahui bersama trotoar adalah hak para pejalan kaki, apa pun alasannya mereka nggak boleh menaikinya. Belum lagi mereka yang suka masuk ke jalur busway, jelas-jelas jalur ini khusus untuk Bus Transjakarta. Banyak juga di antara pengendara motor ini yang melanggar lampu lalu-lintas, sangat rentan menimbulkan kecelakaan di jalan. Yang paling menyebalkan adalah para pengendara motor yang sengaja memodifikasi motor mereka agar bersuara super kencang dan memekakkan telinga. Masih banyak lagi kelakuan para pengendara motor di jalan yang saya sangat tidak sukai.

Alhamdulillah sekitar enam bulan yang lalu saya diberi kemudahan rejeki untuk memiliki sebuah sepeda motor. Sepeda motor yang sangat langka ditemui di jalan ini memang sepertinya sengaja tercipta khusus untuk saya, gimana nggak? Tidak satu pun saya lihat ada orang lain yang menggunakan motor yang saya pakai ini di jalan raya. Paling-paling saya bisa menemui jenis motor yang sama hanya ketika saya sedang service rutin di service center (goodluck) Lho kok malah cerita motor sih? hehehe

Ternyata ketika kita sudah berada di jalan teramat sangat sulit untuk memegang teguh prinsip dan pandangan kita. Ini seringkali saya alami ketika membawa motor di jalan raya. Sebagai contoh saat itu sedang lampu merah dan memang tidak ada petugas kepolisian lalu lintas yang berjaga, entah bagaimana ceritanya motor-motor di kiri dan kanan saya dengan tanpa sungkan melaju terus tanpa menghiraukan lampu yang sedang berwarna merah itu. Saya yang saat itu tetap berhenti malah diberondong dengan banyak bunyi klakson dari pengendara motor di belakang saya. Dalam kondisi tersebut akhirnya saya mengalah mengikuti arus motor, ya akhirnya saya ikut melanggar lampu merah.

Dan pelanggaran demi pelanggaran lalu lintas pun akhirnya kerap kali saya sulit hindari. Ketika kondisi jalan yang macet total sedangkan kita sedang mengejar waktu dengan berat hati saya pun mengikuti biker lain yang melewati trotoar atau sesekali melewati jalur busway. Sejauh ini saya hanya turut melanggar aturan jika memang arus besarnya demikian.

ANGIE

Saya lantas berpikir, apakah hal sama juga dialami oleh Angelina Sondakh ya? tentu saja bukan dalam hal mengendarai sepeda motor melainkan dalam hal memegang hati nurani sebagai wakil rakyat yang amanah dan jujur.

Sumber Foto : tribunnews.com

Sebagai darah muda di kalangan parlemen, tentu saja ada prinsip dan idealisme sebagai seorang wakil rakyat ketika Angie di awal bergabung dengan para wakil rakyat yang terhormat tersebut. Sudah pasti korupsi adalah salah satu musuh utama yang diyakini harus diperangi.

Namun seiring berjalannya waktu mungkin sekali seorang Angie yang idealis tersebut akhirnya tidak mampu untuk tidak turut dalam arus besar korupsi di kalangan parlemen tersebut. Coba tempatkan diri kita sebagai Angie, bagaimanakah sikap kita jika di meja kerja kita tergeletak tawaran uang cash senilai puluhan milyar rupiah? Apakah idealisme kita masih kuat menahan godaan sedemikian dahsyat?

Saat ini memang sifat amanah dan jujur menjadi sesuatu yang amat langka, mungkin hampir punah. Tapi saya pribadi tetap yakin bahwa pasti masih ada orang-orang yang amanah ini, orang-orang yang jujur, orang-orang yang tetap sederhana sekalipun peluang untuk bergelimang harta begitu banyak dan terbuka. Mereka masih ada. (scenic)

Ah, ini hanya berandai-andai saja kok kawan. Pastinya buat saya saat ini mencoba untuk selalu taat rambu lalu-lintas ketika di jalan raya (haha)

Bagaimana menurut kamu?

(* adalah seorang anggota DPR yang saat ini berstatus tersangka sebuah kasus korupsi)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
  1. bacaan yg musti mikir..
    korelasi antara ente dengan angie, terhubung antara motor dengan kebohongan.. tp benang merahnya diambil siapa ya? :p

    Motornya okey.. touring yuuk.!! (gym)

  2. Aduh itu motor2 sampe pada naik trotoar gitu ya ampuuunnnnn…..jatah pejalan kaki diabisin πŸ˜€

    Soa Angie aku kecewa banget, tadinya dia adalah harapan, ternyata harapan tinggallah harapan πŸ™

  3. hmm … ilustrasinya keren!!!
    membuat saya mengaca
    dan salahkah jika selama ini pun saya berpikir,
    jika SAYA berada di sana bersama mereka, SANGGUPkah saya tetap pada pendirian saya?

    Sedangkan, seperti kata Mas Iman, untuk urusan rambu2 lalu lintas saja ketika saya berada di dalam arus, dengan entengnya saya ikut melanggar peraturan.

    Wallahu’alam …!

  4. Sangat setuju buat krotokan pengendara sepeda motornya mas iman.saya sbagai pengendara speda motor justru malu melihat kelakuan dan etika berkendara mereka,sama sperti mas iman kadang kita dipaksa ikut salah,kalo nggak kita yang dibilang b**o untuk saya pny adiknyang sepaham,jadi kalo saya ngikutin lewatbtrotoar malah diingetin dan bkin malu,jad masa bodo orang klakson2 saya bener ko πŸ™‚ tapi gak hanya pengendara motor yang slah banyak oknum pengendara juga yang tidak punya etika mengendara. Tapi kalo dipikirnlucu jugabdeh orang bikin sim mesti di test/kasih ujian dulu padahal blom pernah diajarin.. pernah gak waktu bkin sim dikasih pelatihan dulu sbelum di tes’jadi menurut saya nembak atau lewatbtest sama aja, sama2 gak ngerti apa2

  5. yang tentang motor, kondisi sekeliling yang gak tertib kadang memang memaksa kita ikut2an (contoh kasus bang iman diklakson2), tapi di luar itu, semoga kita bisa tetap mencoba tertib di jalan raya ya πŸ™‚

      1. saya juga udah terima paketnya
        cuma nunggu mood membaik untuk posting
        tapi kok om brad cuma nanyain mas Iman aja ya wat posting πŸ˜€

        mengiri saya hiiihih

    1. Ssstt… jangan berisik. Nanti kita bagi dua deh #eh (lmao)

      Bisa aja bro, kalau ente gimana jika ada peluang terbuka lebar begitu? hehehe

  6. Sedikit yang belum masuk di analogi di atas yaitu tentang “paksaan” atau “tekanan” yang dialami oleh biker di lampu merah. Apakah tidak dialami oleh politisi? Jawabannya tentu iya.
    Nah trus bedanya apa? Kalo di jalan seperti mas Randa bilang bisa memilih untuk tidak melanggar meski harus “kebal” diklaksonin, nah kalo di parpol pilihannya mungkin menjadi agak rumit.

    Yah whatever lah dengan Angie, yang penting adalah memulainya dari diri sendiri dari yang sederhana. Kalo yang sederhana aja gak tahan, gimana dengan yang rumit kan.

    Jadi, Angie-ku? Angiekuuuuuu! *ayamku kali

  7. motor oh motor.. riwayatmu kini.. hehehe..
    emang tu pengendara motor kadang nyebelin, padahal mim jga pengendara motor ya ahahaha..
    soal angie, ada rasa kasihan buat dy tp ada rasa gemes juga hehehe.. ngomong aja gitu, jujur apa adanya biar semuanya terungkap. ga udah dibuat2 gitu jawabannya dipersidangan *geregetan*

  8. klu diklakson, jagan ikutan maju. tetep diam atau berpindah motor ke depan mobil terdepan.

Leave a Reply to Iman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.