Cerita Setahun Malaikat Kecilku

Tepat setahun yang lalu, 9 Januari 2013 atau 26 Shafar 1434 H, anak pertama saya lahir dengan selamat dan resmi menjadi salah satu dari lebih 5 miliar penduduk dunia, tepatnya pukul 17.05 WIB. Putri pertama saya ini dilahirkan dengan persalinan normal yang penuh perjuangan. Ceritanya bisa dibaca di sini.

Saya dan istri sepakat memberinya nama Syifana, berharap ia dapat sebagai obat penawar dari segala masalah dan penyakit apa pun yang kelak kami hadapi.

Nama lengkap putri saya yang tidak bisa diam (bahkan sejak di dalam kandungan) ini adalah Syifana Keysha Elsulaiman. Syifana berasal dari kata Syifa yang artinya obat. Keysha adalah nama lain dari Aisha, istri baginda Rasulullah yang juga melambangkan kecantikan bagi wanita. Sedangkan Elsulaiman adalah gabungan nama saya dan istri 🙂

Gagap sebagai orangtua sepertinya lebih terjadi kepada saya sendiri, sedangkan istri cenderung cepat beradaptasi sebagai ibu karena ia dulunya adalah seorang perawat. Tapi saya mencoba untuk terus belajar untuk menjadi seorang ayah yang baik lho #hehehe.

Ada begitu banyak peristiwa indah, lucu dan kadang juga menegangkan selama setahun menjadi seorang ayah. Saya coba share deh di sini. Berharap bisa berguna bagi para calon ayah atau yang baru saja menyandang status sebagai, aamiin 🙂

Kontraksi Sehari Semalam

Kontraksi terjadi dari tanggal 8 Januari malam. Saat itu menurut bidan masih bukaan awal. Disarankan untuk pulang terlebih dahulu menunggu perkembangan kontraksi. Sepanjang malam istri saya hampir tidak bisa tidur karenanya.

Pagi-pagi sekali kami langsung ke tempat bersalin dan ternyata perkembangan kontraksi belum terlalu signifikan. Namun istri saya sudah terus-menerus merasakan sakit akibat kontraksi tersebut. Hingga akhirnya di penghujung sore tampaknya bukaan sudah mendekati sempurna. Tibalah saat-saat yang dinantikan ini.

Berlama-lama membeli teh

Saat-saat melahirkan istri saya ditemani oleh mertua saya di ruang persalinan. Saya diminta untuk menyiapkan teh manis hangat untuk membantu memberikan tenaga istri saya dalam proses melahirkan.

Saya pun segera ke kantin untuk membeli teh manis hangat tersebut. Sekembalinya saya ke depan ruang bersalin tampaknya belum ada tanda-tanda istri saya sudah melahirkan. Saya pun mondar-mandir di depan ruangan itu sambil memegangi teh manis. Beberapa menit saya terus melakukan hal itu.

Hingga akhirnya timbul rasa penasaran saya apa yang terjadi di ruang persalinan. Saya pun memberanikan diri membuka perlahan pintu ruang bersalin tersebut.

Kemunculan saya di pintu langsung disambut dengan gegap gempita oleh ibu mertua saya yang langsung mendaulat saya untuk mendampingi istri saya dalam proses melahirkan ini.

Saya beranikan diri mendampingi istri saya melahirkan dan memang “Alhamdulillah” sesaat setelah saya dampingi akhirnya istri saya berhasil melahirkan dengan sempurna. Saya melihat sendiri bagaimana anak kami ini keluar dengan mulus dari rahim bundanya, Subhanallah…

Adzan yang Basah

Dalam Islam sang ayah disyariahkan untuk mengumandangkan adzan di telinga anak yang baru dilahirkan. Hikmah ritual ini adalah berharap kebaikan merupakan hal yang pertama sang anak dengar ketika lahir di dunia ini.

Mengumandangkan adzan di telinga putri pertama saya ini merupakan momen yang yang mengharukan buat saya. Jadilah adzan ini menjadi adzan yang basah hehehe, untung tidak ada yang memperhatikan #tissueManaYa

Sayang Tapi Beda

Inilah yang dirasakan semua orang ketika seorang bayi lahir. Baik orang tua, kakek, nenek, paman, tante, bahkan tetangga turut merasakan senang sekaligus syukur yang bukan kepalang. Semua turut merasa sayang kepada sang bayi. Begitu pun dengan putri saya ini, semua orang tampak mencoba menunjukkan rasa kasih sayang yang melimpah ruah kepadanya.

Namun tiap orang memiliki persepsi yang berbeda dalam menyayangi si kecil. Sebagai contoh di hari pertama Syifana, saat itu istri saya belum lancar dalam menghasilkan ASI dan Syifana menangis kuat walhasil semua pihak jadi bingung dan mencoba memberikan solusi yang berbeda, nah kejadian pun mulai seru.

Ibu saya dan mertua menyarankan agar Syifana diberikan susu formula dan meyakini Syifana saat itu menangis karena kelaparan. Sedangkan istri saya tetap menginginkan ASI eksklusif untuk Syifana. Sempat semua pihak saling mempertahankan argumen masing-masing. Semalaman istri saya mencoba memberikan ASI tapi Syifana masih saja menangis. Akhirnya kami ambil jalan tengah jika hingga besok ASI belum lancar maka untuk sementara Syifana boleh mengkonsumsi susu formula hingga istri saya dapat memberikan ASI dengan lancar.

Walau pagi itu Syifana sempat mencicipi beberapa sendok susu formula Alhamdulillah istri saya sudah mulai bisa memberikan ASI dengan lebih lancar. Dan program ASI eksklusif pun berlangsung sukses hingga Syifana berusian 6 bulan

No SALT No SUGAR

Setelah 6 bulan Syifana boleh mencicipi Makanan Pendamping ASI (MPASI), namun di bawah 1 tahun bayi belum membutuhkan gula dan garam, sehingga makanan mereka tidak perlu untuk ditambahkan kedua bahan tersebut.

Mengenai ini pun sempat menimbulkan kesalahpahaman. Banyak yang mempertanyakan makanan tanpa gula garam ini. Bagaimana Syifana mendapatkan tenaga? Bagaimana Syifana bisa sehat dan gemuk? dan pertanyaan lain yang meyakini betapa pentingnya kehadiran gula dan garam untuk bayi.

Ah alhamdulillah hari ini tepat satu tahun usia Syifana dan kami berhasil melalui fasa kedua ini dengan selamat hehehe.

Kami menikmati ekspresi Syifana dalam merespon aneka macam makanan yang kami berikan. Dari aneka macam buah, sayuran, ikan, dan daging. Bahkan kami sempat mengabadikan ekspresi lucunya ketika pertama kali mencicipi jeruk lemon yang masam 🙂

Visual dan Musikal Bangeeeet

Syifana merupakan bayi yang “amat sangat bertipe visual” dan menyukai musik. Bagaimana tidak, dalam kondisi apa pun Syifana hanya bisa dialihkan perhatiannya hanya dengan video musik! Walhasil saya jadi rajin hunting video musik anak-anak di youtube. Kemana pun kami pergi segudang lagu anak-anak yang disimpan di ponsel kami siap menemani hehehe

Tak hanya unduhan dari Youtube, kami juga mengoleksi beberapa CD untuk bayi. Saat ini yang menjadi favorit Syifana adalah Video Series Brainy Babby, Lagu-lagu Tasya, dan beberapa CD Barney & Friends. Saya dan istri yang di masa kecil nggak pernah mengenal hal-hal yang seperti ini jadi ikutan menikmati semua koleksi favorit Syifana. Kami jadi ikutan ngefans sama Barney. Omong-omong kapan ya Barney datang ke Jakarta lagi? #eh

Juara 1 Foto Contest

Iseng-iseng mengirim salah satu foto Syifana dalam sebuah ajang foto contest di social media dan sama sekali tidak menyangka ternyata Syifana menjadi juara 1 untuk kategori usia 0-1 tahun. Wuiiih seru juga 🙂

1st Bday

Alhamdulillah, Syifana semakin lucu dan sehat. Syifana termasuk yang kuat fisiknya. Peristiwa tumbuh giginya ia hanya sesekali mengalami kenaikan suhu tubuh. Pengalaman berobat ke dokter telah sekali Syifana jalani ketika ia tertular flu karena seisi rumah memang saat itu flu semua. Selebihnya Syifana menjadi anak yang lincah alias tidak bisa diam dan cheerfull.

Mohon doa kakak-kakak semua ya buat Syifana, semoga menjadi anak yang shalihah, cerdas dan sehat, aamiin ya Rabb. Makasih 🙂