Sharing

Harry Potter and Me

October 16, 2011

Temen : Telat banget sih bahas Harry Potter baru sekarang!

Saya : Biarin #kalem

Temen : Judulnya ampun deh, kepedean banget sih #gayanyinyir

Saya : Biarin #kalemberkurang #siapinpentungan

Temen :ย  Jadi tetep mo nulis tentang HarPot?

Saya : Ya iyalah!!! #kesabaranhabis #mentungtemen

Saya cuma ingin sedikit sharing tentang bagaimana saya bisa tenggelam begitu dalam pada pesona tokoh fiktif besutan JK Rowling ini. Semua berawal dari ketidaksengajaan dan tentu saja ada faktor teman di sana.

Penasaran? yuk kita ikuti kisahnya #apaseh #sokpenting

Siang itu sepulang rapat salah satu organisasi, teman saya mengajak nonton bareng film yang saat itu sedang “happening” banget, yaitu Harry Potter and the Sorcerer Stone.

Saat itu saya benar-benar nggak mengenal tokoh Harry Potter ini. Pernah membaca email forwardan teman tentang ini tapi sayangnya saya nggak baca dan memang sama sekali nggak tertarik. Apalagi katanya ini film tentang “sihir” dan anak-anak #hadeeh

Walhasil karena nggak enak sama teman dan memang hari itu lagi nggak ada acara saya mengiyakan ajakannya.

Benar saja selama nonton film ini saya cuma bisa terbengong-bengong. Saat itu yang bisa saya cerna adalah seorang anak kecil yang masuk sekolah sihir dan ada petualangan seru dia bersama teman-temannya di sekolah sihir tersebut. Ada sapu terbang, tongkat sihir dan mahluk-mahluk ajaib… that’s all. Kayaknya biasa aja, apanya yang menarik? Terus terang saya memang nggak begitu ngerti jalan ceritanya sih #ehย  (okok)

Temen saya begitu antusias dan menikmati tontonan ini. Begitu selesai nonton dia baru sadar kalau saya nggak begitu tertarik. Wah nggak enak juga saya ketahuan hehehe (doh)

Pas jalan pulang dia mampir ke rumahnya dan mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak yang berupa lapisan2 kertas dengan bagian depan bergambar anak kecil dengan jidat bertato petir dengan judul besar tertulis Harry Potter dan Batu Bertuah #bilangajanovel #edisilebay

Dengan ekpresi datar saya menerima pinjaman paksa novel ini. “Man baca dulu deh supaya ente ngerti Harry Potter, baru ente nonton lagi pelemnya” ujar teman saya yang hingga saat ini masih terngiang-ngiang di kepala saya (scenic)

Novel itu nggak saya sentuh sama sekali hari itu, saya malah asyik nonton tipi bareng orang rumah. Singkat cerita besok paginya, kebetulan memang hari libur, saya mulai melirik ke novel pinjaman saya itu. Novel yang cuma sekitar 300an halaman ini nggak terlalu menakutkan bagi saya nggak begitu hobi baca #jujur

Dan jadilah hari libur itu saya isi dengan membaca novel. Eyaampun dari bab pertamanya aja novel ini sudah mampu menghipnotis saya. Saya seolah masuk ke dalam isi cerita. Semua setting, deskripsi suasana, karakter tokoh terasa begitu hidup bagi saya.

Walhasil gedoran pintu kamar oleh Bunda tercinta yang mengingatkan untuk shalat dan makan siang jadi begitu mengganggu bagi saya. Selesai makan dan shalat langsung saya kembali menenggelamkan diri dalam novel. Asyik masyuk dalam petualangan sihir bocah yang baru saya tahu ternyata tanda petirnya itu bukanlah sebuah tatto #hehehe #keplak

Hari itu saya berhasil menyelesaikan novel tersebut sekitar jam 11 malam. Dan setelah itu saya jadi sakaw ingin segera membaca kelanjutan novel ini. Segera sms peminjaman buku ke-2 saya kirim ke teman saya. Langsung #pules.

Besoknya menonton film Harry Potter and the Sorcerer Stone menjadi begitu menyenangkan. Setiap detail film berhasil saya komentari dengan baik, bahkan dialog yang kurang sesuai dengan novel pun berhasil saya identifikasi dengan cemerlang. Menonton film ini 180 derajat berbeda dengan suasana kemarin. Keantusiasan saya melebihi 100% (haha)

Demikianlah semua terus berlanjut dengan novel ke-2, ke-3 dan ke-4. Semua saya pinjam dari teman saya ini. Semua makin membuat saya tenggelam dalam dunia sihir Harry Potter yang begitu mempesona.

Dan penantian novel ke-5, ke-6, dan yang terakhir ke-7 akhirnya menjadi momen yang begitu menegangkan dan sangat dinanti bagi saya. Semua yang terkait dengan Harry Potter mulai saya koleksi dan ikuti. Dari milis Harry Potter Indonesia, pemutaran filmnya, koleksi aneka pernak-perniknya seperti tongkat sihir, topi sihir, replika sapu terbang, syal Gryffindor, poster, badge asrama2 di Hogwarts, dan juga semua majalah yang mengulas Harry Potter pun menjadi koleksi wajib bagi saya.

Sedikit dari koleksi yang saya punya #hihihi

Kakak dan adik saya pun berhasil saya tulari. Kami sekeluarga menjadi sangat maniak akan Harry Potter. Tinggal (alm) bapak dan ibu saya yang cuma bisa geleng-geleng kepala sambil mengurut dada melihat kelakuan anak-anaknya #hehehe

Buku ke-6 edisi Bahasa Indonesia saya ikuti launching nya di Dufan tepat pukul 00.00 WIB. Kegilaan saya ini seperti mendapat pembenaran ketika saat itu berkumpul ratusan orang penggila Harry Potter dari usia balita hingga oma-oma dan opa-opa dengan penampilan benar-benar seperti penyihir. Ada kuis-kuis seputar Harry Potter yang disitu saya sadari bahwa kegilaan saya ternyata belum ada apa-apanya dibanding mereka semua.

Bayangkan segala pertanyaan nggak penting seputar Harry Potter mereka tau semua jawabannya, semisal “berapa plat nomor mobil terbang Harpot di film ke-2”, “alamat lengkap Harry Potter”, “aneka mantra” sampai “isi tiap ramuan sihir dalam novel Harpot” #oalah (doh)ย  dan gilanya mereka masih berumur sekitar 6-10 tahunan #alamak

Koleksi novel Harpot saya yang tinggal 4, 3 lainnya masih beredar di temen-temen #curhat

Seiring berjalannya waktu saya semakin cinta dengan segala yang terkait dengan bocah kurus dengan bekas luka berbentuk petir di jidat ini. Walaupun film-filmnya memang bikin geregetan karena selalu kurang sesuai dengan novelnya #pentungXXI #eh (hassle)

Dan hingga saat itu pun tiba, ketika seluruh novel dan filmnya telah release, saya seolah kehilangan sesuatu yang begitu besar dalam hidup saya. Semua menjadi kosong #menatapnanarkedepan.

Ini merupakan pukulan telak bagi saya. Namun apa pun yang terjadi saya tetap harus melanjutkan hidup #lebaykronis

Sebagai bentuk kecintaan saya yang tulus dan mendalam saya mengabadikan nama Harry Potter untuk barang-barang yang saya miliki, seperti motor, laptop, hingga handphone hehehe.

Ya begitulah kisah cinta ini, tak akan berakhir dan lekang oleh berjalannya waktu…

Buat teman-teman yang tiba-tiba mual mebaca postingan ini maaf ya memang untuk yang satu ini saya tidak mempu menahan diri untuk berujar jujur apa adanya #dikeplak (idiot)

Thanks to akhina Imam Hartoyo yang berhasil menularkan virus HarPot ini kepada ane, jazakallah khairan ya. Moga segala jasa ente mendapat limpahan pahala yang berlipat ganda dari-Nya #eh

Udah ah, ane mau baca novelnya lagi ya #tutuplayarleptop

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    1. Wah ada yang ngetest nih rupanya… baiklah…

      1. Diary Tom Riddle, dgn taring basilik
      2. Kalung RAB, dgn pedang gryffindor
      3. Cincin Marvollo Riddle, pedang gryffindor
      4. Mahkota Ravenclaw, taring basilik
      5. Piala Hufflepuff, dengan taring basilik
      6. Harry Potter, dgn tongkat sihir Voldemort
      7. Nagini, dgn pedang gryffindor

      Demikian…

Leave a Reply to Iman Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.