Galau Dual On GSM-CDMA…

Ceritanya saya sudah letih setiap hari harus menanggung beban 3 buah handphone setiap saat di dalam tas saya yang memang default nya sudah berat #edisilebay

Hp pertama untuk komunikasi utama (nomor GSM), yang kedua untuk ngobrol murah (CDMA), yang ketiga buat internetan. HP ketiga ini benar-benar cuma untuk online, nggak pernah dipakai buat telepon.

Dan dengan berat hati dan perasaan yang begitu merindu-dendam akhirnya saya harus menyingkirkan salah satu dari 3 gadget ini. Akhirnya hp kedua-lah yang akhirnya harus mengorbankan dirinya #tabur2bunga (tears)

Pilihan ini ternyata punya konsekuensi nyata yang cukup memberatkan juga, yakni pulsa GSM menjadi membengkak, sangat tidak bersahabat terhadap kantong. Untuk hp ke-3 tetap stabil dengan tarif bulanan internet unlimited yang relatif murah dan terjangkau. Sejauh ini nggak ada masalah dengan hp ke-3 ini, internetan kenceng dengan pulsa bulanan yang murah banget.

Dalam kegalauan ini terbersit cuma satu jalan keluar, yakni mengganti hp pertama saya dengan Hp dual on GSM-CDMA. Sebagai tipe setia saya memutuskan untuk memilih hp yang awet dan lancar layanan purna jualnya dan ini cuma bisa dipenuhi (menurut saya) oleh hp bermerk (baca = bukan hp China).

Melalui proses pencarian hampir 2 minggu dengan segala cara yang bisa saya lakukan, dari tanya mbah google, tanya di kaskus, dan di milis ID-Android akhirnya saya dapet kesimpulan nggak ada hp dual on GSM-CDMA yang bener2 pas di hati. Ada beberapa yang branded tapi sayangnya dari segi model alias penampakannya nggak cocok.

Dalam perenungan yang mendalam dan nyaris putus-asa tiba-tiba saya mendapat pencerahan luar biasa dari sohib saya yang juga seorang kepala suku di deBlogger, Aris Sunawar. Dia menyarankan kenapa nggak pake hh (handheld) ke-3 sebagai hp buat teleponan murah plus internetan??? Dan saya baru sadar memang hh ke-3 ini juga CDMA. Tinggal ganti nomor menjadi nomor lokal. Yess!

Nah, sebelum ganti nomor saya punya 3 pilihan operator CDMA yang sudah support EVDO, yaitu Sm**tfren, E**a, dan F**xi. Coba cari-cari info tentang mereka bertiga, membanding-bandingkan tarif, coverage area, dan lainnya akhirnya tetatp saya memilih operator yang sama dengan yang sebelumnya, yaitu nomor lokalplus dari Sm**tfren. Yeaayy!!! (dance)

Ternyata perjalanan nggak semulus yang diduga, proses inject nomor lokalplus ini tidak semudah membalik telapak tangan #eaaa. Datang ke salah satu galeri operator tersebut dan sang teknisi menyatakan bisa inject nomor lokal plus tapi nggak menjamin internetannya bisa tetap lancar alias akan terganggu #tepokjidat (doh)

Dalam fasa mendekati putus asa ini saya akhirnya sharing di salah satu milis pengguna android terbesar di Indonesia. Alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan dengan salah seorang yang menguasai tentang inject-menginject ini. Dia memberikan refensi nama seseorang yang bisa membantu di salah satu galeri operator tersebut.

Singkat cerita saya berhasil menemui orang yang direkomendasikan ini yang ternyata adalah salah seorang teknisi resmi di galeri tersebut. Menurut dia memang secara resmi memang sudah tidak boleh inject nomor lokalplus ke hh android. Lho kok bisa? Entahlah… Yang penting hari itu akhirnya terinject dengan sukses nomor lokal ke hh saya dan tentunya tetap bisa internetan dengan lancar jaya… Yeaaa!!! #lompat2 #alhamdulillahya (griltongue)

Kesimpulan cerita yang nggak penting ini adalah betapa butuh kerja keras jika kita menginginkan sesuatu sesuai dengan keinginan kita. Bener-bener nggak mudah dan butuh perjuangan #apaseh #dikeplak (okok)

Minta maaf ya kepada teman-teman yang udah mau baca cerita ini. Ayo ngaku, pasti deh nyesel baca ini kan? Nggak penting banget hehehe

Sekali lagi thanks to Aris yang sudah rela diganggu pas lagi rapat penting di kampus hanya untuk menjawab telepon saya yang lagi galau tentang pilihan operator (goodluck)

Sumber foto : http://joksip.blogdetik.com