Judul ini bukan mengenai mobil atau motor yang suka ngebut di jalan raya kok. Ngebut yang saya maksudkan adalah untuk bacaan imam yang terlalu cepat ketika memimpin shalat berjamaah. Pernah mengalami ini? Saya yakin pasti pernah kan (goodluck)
Kita berulang-ulang diingatkan tentang betapa pentingnya untuk melakukan shalat berjamaah terutama di masjid. Sebagai konsekuensinya tentu kita akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang dan banyak karakter. Mungkin inilah hikmah mengapa Rasulullah begitu “amat sangat” meminta ummatnya untuk menjaga shalatnya agar senantiasa berjamaah di masjid, yakni agar kita menjadi mahluk sosial yang bijak karena terlatih untuk menghadapi begitu banyak ragam orang dalam keseharian dengan sesama jamaah (makmum) maupun dengan sang imam.
Khusus untuk imam yang bacaan shalatnya terlalu ngebut saya punya pengalaman yang unik dan menggelitik. Seringkali kita menggerutu dalam hati dan kerepotan mengikuti ritme imam yang super cepat itu, nampaknya sang imam sudah memakai prosesor di atas quad-core hehehe. Bacaan shalat kita nggak ada yang tuntas karena setiap gerakan dilakukan dengan begitu cepatnya (doh)
Malam itu seperti biasa saya melakukan Shalat Isya berjamaah di masjid dekat rumah. Nampak di bagian belakang masjid ramai anak-anak yang mungkin baru selesai mengaji. Senang jika melihat masjid ramai dengan anak-anak seperti ini. Kendati ramai suasana masjid tetap tertib dan tidak gaduh, walaupun sesekali terdengar suara celotehan di antara sesama anak-anak itu (tongue)
Dan shalat Isya pun di mulai. Ternyata sang imam “quad core” lah yang memimpin shalat berjamaah kali ini. Bacaan alfatihah dan surah pendek sukses dilalui dengan kecepatan di atas rata-rata *sambil menyeka keringat*
Kejadian Lucu
Nah ketika shalat memasuki gerakan sujud terdengar ramai-ramai suara anak-anak melafadzkan bacaan sujud “Subhana rabbiyal ‘ala wabihamdi”. Demikian secara kompak mereka membacanya dengan sangat keras. Mungkin mereka baru saja diajarkan tentang bacaan sujud ini sehingga mereka langsung mempraktikannya ketika shalat.
Nah rupanya bacaan anak-anak yang memiliki tempo “medium” ini tidak mampu mengejar kecepatan sang imam quad-core. Belum selesai anak-anak melafadzkan bacaan sujud 1x imam sudah bangun dari sujud, padahal seharusnya kita membaca 3x bacaan sujud. Anak-anak langsung menghentikan bacaan mereka yang belum selesai dan langsung mengikuti imam.
Gerakan sujud kedua, kembali anak-anak membaca bacaan sujud dengan suara keras namun dengan tempo yang tetap sama. Kali ini imam nampaknya menunggu hingga anak-anak tuntas membaca 1x bacaan sujud, baru dilanjutkan ke gerakan selanjutnya.
Hati saya begitu tergelitik mengalami kejadian ini. Mudah-mudahan ketika shalat saat itu bibir saya nggak tersenyum #eh *tiba-tiba nggak yakin*
Untuk selanjutnya entah mengapa sang imam mulai melambatkan tempo dalam setiap gerakan shalat. Pada rakaat kedua dan seterusnya hingga selesai shalat tempo shalat mulai “agak normal” dan tidak secepat di awal tadi.
Alhamdulillah…
Setidaknya malam itu Allah telah menegur sang imam tadi dengan caranya sendiri melalui lisan anak-anak yang masih lugu. Tidak ada pihak yang marah, tidak ada pula pihak yang tersinggung dalam peristiwa ini. Allah memang Maha Adil dan Allah Maha Menyayangi. Bahkan menegur pun dengan metoda yang sangat halus.
Semoga kita selalu menjadi orang-orang yang memperbaiki diri dari waktu ke waktu dan semoga tulisan ini bermanfaat ya (worship)
sangat inspiratif bgt tulisannya mas iman… jadi introspeksi diri klo mw shalat biasanya ngebut.. heeeeee
Shalatnya ikut imam aja Eka alias berjamaah. Kalau sendiri memang kadang-kadang jadi ngebut hehehe
subhanallah, kalo di rumah saya ngebutnya pas ramadhan aja sih ๐ฎ
Hehehe khusus yang ini default nya memang udah ngebut bro hehehe
saya kadang menemukan imam yang ngebut, apa mungkin karena sudah terlalu hapal jalan ya ๐
Hehehe bisa juga bro sudah hapal jalan, lha wong sehari minimal 5 kali dilakoni (lmao)
iya, selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan atau permintaan, ketika dalam hati kita meminta sang Imam untuk sedikit menguarangi kecepatanya, langsung dari sesuatu yang tidak kita duga Dia menjawabnya ๐
Subhanallah ya… #termenung
ngebayangin. dinamika sholat berjamaah ternyata macam2 ya hehe
Begitulah Brad asam garamnya kehidupan ini #eaaa #apaseh (doh)
dan saku membayangkan km tersenyum nyengir pas sholat karena geli sendiri. entahlah kebayang aja begitu hehehehehe
#Upppsss ketahuan deh… *celingak-celinguk* #ngumpet (ninja)
bukankah dalam shalat harus tuma’ninah ya, tapi definisi nya mungkin berbeda beda tiap orang ๐
Teori sih kebanyak udah pada jago mas Bro, tapi praktiknya nggak tau deh hehehe (haha)
teguran dari anak-anak, anak-anak masih lugu dan jurur ๐
Benar bro, tulus nggak ada maksud apa pun ๐
hikmah bisa datang darimana saja, bahkan dari anak kecil,
nice post ๐
Sip, sepakat Ecky (goodluck)
imam yg tahu kondisi makmumnya…. vote: menarik
Iya, pemimpin juga tetap harus mendengar yang dipimpinnya ๐
Gw justru sering nemuin imam yang bacanya lamaaaaa bgt, surat2 yang panjang gela terus sujudnya lama abiss.. ๐
Hahaha kok jadi curcol (lmao)
Iya, kalau sendiri malah bisa lebih ngebut lagi.. ๐
Emasasih? Kok tau #eh (ninja)
hehehe
emang banyak cara ALLAH kasih petunjuk buat umatnya…. kalo nti solat jamaah imamnya cepet saya baca bacaan solatnya yang kenceng ah tapi dengan tempo normal #yihaaa ๐
Njiyaaah, langsung praktik (tongue)
oia satu lagi yang saya bingung kenapa kalo solat taraweh bacaannya selalu cepet ya..sampe2 ngebut banget solatnya @.@
Kejar target 23 rakaat kayaknya #eh #ngumpet (ninja)