Sharing

Malaikat di Sekitar Kita

June 7, 2012

Malam itu adalah malam minggu yang sangat cerah dan bertabur bintang. Sudah pasti cuaca secerah ini menggoda siapa pun untuk bermalam panjang di luar rumah. Tentulah sangat wajar jika tempat hiburan serta pusat-pusat keramaian yang menjadi sasaran tempat yang paling diminati. Malam itu bersama seorang kawan saya diajak ke suatu tempat yang sebelumnya tidak pernah singgah di dalam ruang pikir saya. Terlintas pun tidak. Saya ingin tulisan pendek ini sedikit memberi sentilan bagi kita seperti ia memberikan pencerahan baru bagi saya.

Kami memasuki sebuah gedung berwarna krem di bilangan kramat raya. Hanya beberapa mobil terparkir di sana. Memasuki bagian dalam, hawa sejuk langsung menerpa tubuh kami yang pengap karena panas hawa Jakarta. Menuju ke ruang tunggu, nuansa krem masih sangat kental terasa. Beberapa orang paruh baya tampak menunggu sambil asyik bercengkerama. Dan yang langsung menarik perhatian saya adalah ternyata ada beberapa anak muda juga di sana. Sebagian tengah menekuni buku dan majalah yang ada, beberapa yang lain khusyuk mendengarkan musik lewat headset yang menyumbat telinga mereka. Hmm … tetap gaya juga ya, pikirku.

Sejauh ini tak ada yang aneh dengan cerita saya tadi. Kecuali mungkin setelah saya sampaikan bahwa tempat yang saya ilustrasikan tadi adalah ruang tunggu PMI DKI Jakarta. Tentu Anda langsung bisa menyimpulkan tujuan mereka hadir di ruang tunggu PMI tersebut kan? Ya mereka sedang menunggu giliran untuk menyumbangkan darah mereka. Entah bagaimana reaksi Anda atas bagian awal cerita saya ini, tapi bagi saya ini sangat luar biasa.

Terus terang tempat yg saya masuki malam itu sama sekali tidak masuk ke dalam referensi tempat yang akan saya kunjungi, apalagi di saat-saat weekend seperti ini. Tapi saya bersyukur memiliki seorang kawan yang ternyata mempunyai sisi kebaikan yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Ya, ternyata dia rutin mendonorkan darahnya sejak beberapa tahun lalu, sekali 3 bulan. Tidak hanya itu, kawan saya itu juga termasuk pendonor yang special, kalau tidak salah istilahnya pendonor apheresis, yaitu donor darah yang hanya diambil bagian trombositnya saja. Jumlah trombosit yang diambil setara dengan 20 orang pendonor biasa. Khusus pendonor apheresis ini bahkan harus siap dipanggil setiap saat jika ada yg membutuhkan. Hmmm luar biasa bukan?

Kembali ke ruang tunggu. Satu per satu setelah mendaftarkan diri mereka memasuki ruang dalam untuk pemeriksaan oleh dokter. Selanjutnya berdasarkan nomor urut yang diberikan kembali mereka menunggu giliran diambil darahnya. Sambil berbincang ringan dengan petugas pengambil darah, mereka nampak menikmati ketika darahnya diambil dan mengalir berpindah ke kantong-kantong penyimpanan. Di sana saya seperti berada di bagian dunia yang lain. Saya seperti seorang manusia biasa di tengah kumpulan malaikat berhati emas.

Darah saya berdesir, rasa cemburu ingin seperti mereka nampaknya belum cukup kuat untuk menggerakkan saya untuk turut menjadi pendonor. Entahlah, sayap-sayap malaikat masih belum tumbuh di punggung saya. Malam itu saya hanya berdecak kagum memandang mereka yang hadir. Sebagian bahkan masih sangat belia.

“Gimana mas, jadi mendonorkan darahnya?” Saya tersadar tiba-tiba dari lamunan karena teguran salah serang petugas donor darah. “Hmmm … nggak dulu deh Mba, lain kali aja.” Jawab saya sambil tersenyum kecut. Ah malunya …

Tulisan ini saya tulis 18 Juni 2007. Dan alhamdulillah saat ini saya sudah rutin mendonorkan darah saya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
    1. Nah artinya belum pernah juga kan? Yeaayyy ada temennya #eh Kayaknya kita bisa donor bareng nih hehehe (tongue)

    1. Makasih Kak Lita yang juara sebagai blogger terbaik (bronze award) hehehe, selamat ya 😀

      Ini tulisan saya 5 tahun yang lalu Kak, bahasanya masih lugu (blush)

  1. Saya juga belum berani donor darah. Pernah waktu sekolah dulu sudah periksa darah mau donor, tapi mengurungkan diri bagitu liat jarum disuntikkan ke pembuluh darah teman mau diambil darahnya. Masalahnya cuma melihat jarum ditusukkan ke pembuluh darah saya jadi ngeri…. (LOL)

  2. waww… pendonor apheresis ini setau saya diambil darahnya dengan alat khusus, kalau kurang sehat bisa keram selama dan setelah diambil darahnya. Alhamdulillah saya juga rutin donor darah setahun terakhir, terutama setelah masuk bulan ketiga saya mantengin timeline atau sms yg butuh darah, bukan cuma donor relawan tanpa resipien. Saya mulai donor 26 september 2003. Demikian

  3. hehehehe…. Saya sudah hampir 20 kali dondar termasuk 5 kali aferesis jg msh takut kok sama jarum. Klo pas di suntik pasti tutup mata 😉 tapi memang bener, dondar itu bikin nagih karena badan terasa lebih seha, karena tubuh memproduksi darah baru lagi. Saya lebih suka dondar aferesis krn bs lebih sering dilakukan dan bs membantu lebih banyak orang. Sekarang donor juga bs dilakukan d bbrp mal dimana pmi membuka gerai di sana

    1. Wah mantap banget tuh. Yang sulit mungkin untuk memulainya ya. Moga saya bisa mengikuti jejaknya (goodluck)

  4. Waaahhh seumur hidup aku juga baru sekali donor darah mas…selebihnya ga bisa lagi…Kalau dulu karna kurang berat badan..kalau sekarang belebihan berat badan tapi kurang Hb..T_T mau banget donor lagi..kapan ya?????? (thinking)

    1. Wah sayang banget ya. Moga Ratih bisa sehat kembali dan bisa mendonorkan darahnya lagi ya, amien (goodluck)

      1. Ami 3x YRA…Mas Iman sekarang sudah bisa donor darah belum…semoga sdh ya…supaya bisa termasuk dalam list malaikat di sekitar kita. “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama (goodluck)

  5. Alhamdulillah sejak muda saya pernah puluhan kali mendonorkan darah (program rutin BUMN, terutama di zaman Pak Harto). Dan rasanya badan memang semakin segar dan sehat setiap kali habis mendonor. Berikut saya copaskan 5 Manfaat Donor Darah, yang saya yakini ada benarnya. Silahkan segera mencoba, terutama yang masih muda-muda dan sehat. Salaam.

    5 MANFAAT DONOR DARAH

    Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapatmemberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.

    Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akanbereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darahbaru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan:

    1. Menjaga kesehatan jantung
    Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darahbisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risikopenyakit jantung.

    2. Meningkatkan produksi sel darah merah
    Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokandarah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.

    3. Membantu penurunan berat tubuh
    Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akanmembantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

    4. Mendapatkan kesehatan psikologis
    Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

    5. Mendeteksi penyakit serius
    Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusidarah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.

    Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaanyang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 65 tahun. Jadi jangan tunggu lama lagi, ayo… saatnya donor darah!

    http://sibukforever.blogspot.com/2012/05/5-manfaat-donor-darah-bagi-kesehatan.html

  6. Jika sulit melakukan donor darah karena Hb kurang, bisa dibantu dengan minum pil zat besi. biasanya ampuh tuh buat ningkatin tingkat Hb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.