Sharing

Mengapa Hidayat Kalah?

July 11, 2012
Sumber : hnw-presidenku.blogspot.com

Sebenarnya saya sudah ada firasat akan hasil pilkada DKI hari ini. Yakni calon yang saya jagokan sepertinya tidak akan berhasil untuk melaju ke putaran selanjutnya. Merasa kecewa? Pasti. Sedih dan down? Ya memang. Tapi tentu saja tidak untuk berlama-lama.

Sejak semula pencalonan sosok negarawan seperti Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai calon gubernur DKI oleh PKS memang terkesan sangat tergesa-gesa. Sosok HNW yang sudah merupakan tokoh nasional ini sepertinya belum cukup untuk dikenalkan secara soft dan natural kepada warga DKI, tidak seperti sosok Adang Daradjatun yang 5 tahun silam begitu lama dipersiapkan oleh PKS untuk maju dalam arena Pilgub DKI 2007.

Dan itu sepertinya hanyalah salah satu faktor. Ada faktor utama yang menurut saya sebagai penyebabnya, yaitu mulai lunturnya brand PKS sebagai partai pendukungnya di DKI Jakarta. Dan tentu saja DKI bisa menjadi cerminan peta perpolitikan di tanah air.

Suara PKS di DKI Jakarta pada Pemilu 2009 ada pada kisaran 19% dan kini hanya tinggal 12% pada Pilkada 2012. Hasil ini menunjukkan penurunan yang cukup serius.

Ada Apa dengan PKS?

Saya tidak sedang “sok tau” menganalisa hal-hal berat terkait partai yang dikenal memiliki kader-kader militan ini, saya hanyalah seorang simpatisan yang ingin berbagi uneg-uneg yang saya rasakan beberapa tahun terakhir ini.

Saya merasa PKS mulai berubah…

Banyak hal yang begitu saya rindukan dari partai ini, banyak… terlalu banyak yang (rasanya) kini telah menghilang.

  • PKS dulu adalah benar-benar partai yang bersih, bebas dari korupsi. Kini sepertinya tidak lagi, walaupun tetap lebih baik dibandingkan partai lainnya.
  • Moral adalah kekuatan utama partai ini. Ini pun mulai ternodai dengan beberapa kasus yang terjadi pada kadernya
  • PKS dulu sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro masyarakat. Bahkan PKS lah yang paling pertama dan paling keras bersuara hingga turun ke jalan
  • PKS dulu adalah partai terdepan dalam memberikan bantuan jika terjadi bencana tak terkecuali hingga ke pelosok daerah
  • PKS adalah partai yang terkenal kader-kadernya sebagai orang-orang yang sederhana dan bersahaja baik itu di eksekutif maupun legislatif
  • PKS selalu rutin menggelar kegiatan sosial hingga ke tingkat ranting (kelurahan) baik itu masa kampanye atau pun bukan
  • PKS terkenal sebagai partai yang sangat solid, tidak ada sedikit pun perpecahan di dalamnya
  • Komunikasi elite partai dengan para kadernya terjalin secara intensif dan berkesinambungan, sehingga segala berita dan isyu apa pun seputar partai segera terjenihkan dengan kehadiran bayanat bagi para kader dan simpatisan
Sumber : beritapks.com

 

Rindu akan suasana itu, rindu akan kekuatan ukhuwah yang begitu indah serta kekuatan tsiqah (kepercayaan) yang begitu besar kepada para elite partai.

Hingga kini militansi dan kualitas kader PKS sama sekali tidak saya ragukan. Mereka laksana cahaya-cahaya yang tak pernah padam. Semangat, kesalihan dan kecerdasan mereka yang senantiasa berbalut keikhlasan begitu benderang, sekalipun kian tertutupi oleh imej partainya yang kian muram.

Pilkada DKI 2012 ini adalah pil yang sangat pahit yang harus diterima PKS dan segenap kader pendukungnya. Semoga pil pahit ini bisa membangkitkan kembali ruh dan kekuatan PKS untuk bisa percaya diri dan bersuara lantang membela suara ummat, suara masyarakat yang mendambakan hadirnya pembela-pembela yang salih, sederhana dan lebih berdaya bagi mereka.

Semoga…

 

Catatan : Penulis adalah simpatisan PK Sejahtera

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
  1. waktu tahun 2004, mim masih jadi pendukung PK (dulu ga da S nya kan ya?) tapi setelah itu, semuanya berbalik 180 derajat πŸ˜› mim jadi setengah mati benci sama partai ini sampai detik ini hehehe.. *piss kang ^^ (dengan alasan yang terpendam)
    hidup dizaman demokrasi, jadi gpp kan kang klo curhat juga? hahahaha..

      1. wah.. jangan dech kang ^^
        lebih baik ga tau aja kenapa mim benci banget ahahaha..
        soalnya klo diomongin, rasa bencinya makin jadi, emosinya semakin naik, hati juga makin panas.
        banyaklah kejadian buruk yang mim rasain bahkan keluarga dan lingkungan juga rasain gara2 partai yang satu ini πŸ˜›
        pokoknya mereka berada di urutan teratas “blacklist partai” ahahaha.. piss ah πŸ˜›

        1. Wah bikin penasaran deh hehehe Kalau saya pribadi mengalami masa-masa manis berkat kebaikan yang ditebarkan oleh PKS. Wallahu’alam …

  2. saya dulu pndukung PKS (sbelum dan sesudah nmbah S-nya ttep suka), bhkan say ikut pngajian2 (liqo) dri PKS, dan saya smpet jdi kadernya. Nmun, sperti mima, skarang saya benci bnget sama PKS, smpe detik ini (dngan alasan yg dsembunyikan, alsannya bkan tntang kesolidan atau apapun yg kkak tulis di artikel kkak). Utk kader elit PKS, saya sarankan utk mlakukan pnelitian, kenapa bnyak masyarakat yg tadinya suka PKS, jadi benci PKS, bkan skedar kcewa, tapi benci dgn sangat. Kalo PKS bsa mnyadari ksalahan terbesar PKS yg mmbuat PKS dbenci mantan2 pndukungnya, dan mmperbaikinya, PKS mngkin bsa brjaya kmbali.

    1. Terus terang saya jadi sangat penasaran tentang alasan kenapa menjadi sangat benci begini. Bisa di share? Siapa tau memang bisa memberikan masukan untuk perbaikan PKS ke depan. Sebab jika kita mau obyektif untuk saat ini memang partai yang relatif paling bersih masih tetap PKS CMIIW

      1. kayaknya pengalaman ini hampir sama, hanya saja saya memaksa istri saya untuk hengkang dan golput karena sepulang liqoh istri saya menceritakan ttg poligami…….. dan hanya saya beri 2 pilihan cerai atau kamu henkang dari pks karena aku ngak ingin poligami….

        1. Wow…!!!

          Bukankah poligami itu memang tidak dilarang ya dalam agama kita? Kenapa kok istrinya malah dilarang ikut mengaji? Sepertinya agak kurang bijaksana bro.

  3. Waktu dipimpin HNW saya masih simpati, tapi sekarang udah gak lagi. Banyak pimpinan partai yang berperilaku tidak santun dan tidak semestinya. Saya jadi ingat “mantra” kaya ala Anis Matta yang banyak beredar di dunia maya beberapa waktu lalu, hehehe…

    1. Mantra kaya ala Anis Matta? Wah apa tuh mas? Jadi penasaran nih. Tapi kalau mau jujur partai inilah yang paling bersih saat ini, memang media cenderung hanya memberitakan hal-hal yang negatif dari PKS, entah mengapa… (lonely)

      1. orang2 benci PKS bkan krna tduhan media, tpi krna pngalaman pribadi, prhatiin aja comment-nya mima, gk nyinggung berita sama skali kn. Bgitu saya dan bnyak tman2 saya, kkak saya, dll, padahal tdinya kami kader, skarang anti bnget. Klo pngin tau bnget, gk mngkin dtulis d sni. Kalo dtulis di sni, aib PKS bkalan kliatan bnget, nnti saya dtuduh mncemarkan nama baik. Bhkan partai lain bsa mnggunakan informasi ini utk lbih mnjatuhkan PKS. Klo mau tau, cba sarankan ke ptinggi PKS (lewat murobbi anda msalnya) utk mlakukan pnelitian sndiri, pngalaman pribadi apa dgn PKS bsa mmbuat mmbuat orang benci bnget sma PKS. Saya gk kenal mima, tpi saya ngrasa alasan kami serupa, karena emang bnyak bnget yg mngalami sma sperti saya.

        1. Terus terang saya sering berinteraksi dengan para kader PKS. Untuk tingkat grassroot sepertinya mereka sangat baik dan masih memegang teguh nilai-nilai dasar kebaikan. Saya pribadi tidak pernah ada masalah dengan mereka.

          Jadi pernyataan bahwa mereka bisa membuat sedemikian sakit hati malah membuat saya bingung dan bertanya-tanya. Ada baiknya di share di sini saja agar bisa segera disampaikan dan bisa diperbaiki.

          1. Klo d-share d sni, nma baik PKS bkalan ancur, ini bsa djadiin snjata prtai lain atau media mssa buat mnghancurkan PKS. Brbahaya. Jauh lbih baik klo kder PKS sndiri yg mlakukan pnelitian dri hati ke hati, dripada lwat tmtap umum bgini.

          2. Untuk kebaikan kalau menurut saya pil sepahit apa pun jika ia menyembuhkan kan lebih baik πŸ˜€

      1. Oh gitu hehehe, maklum kurang gaul (tongue)

        Secara pribadi ane masih kurang yakin sih kalau ustadz Anis itu korupsi. Wallau’alam…

  4. Saya adalah.. eh ngga jadi ah. hahaha..
    Saya dukung no 4 bukan karena ust. Hidayat didukung PKS, tp krn beliaunya secara personal. Jangan kepo ya mas kenapa.. πŸ˜€

    1. Pesona HNW sebagai pribadi memang begitu luar biasa. Kesalihan dan keprofesionalan beliau juga udah nggak perlu diragukan lagi. Banyak kok yang memilih beliau bukan karena PKS, artinya memang voter PKS sudah sedemikian jauh menurun… #menghelaNafas

  5. Salam, Mas Iman…
    Meski pilihannya kalah tetep semangat yah? πŸ™‚
    Inget awal pemilu ketika PKS menang di Jakarta, majikan saya yang non muslim pun mendukung PKS. Tapi sepertinya sekarang majikan sudah berubah haluan πŸ™‚

    Sekarang saya juga mulai jauh hati sama PKS hehehe

    1. Di awal kelahirannya memang PK atau PKS begitu menjanjikan harapan akan perubahan ke arah yang lebih baik. Namun kesan tersebut entah kenapa kian sirna… (lonely)

  6. “..Sebab jika kita mau obyektif untuk saat ini memang partai yang relatif paling bersih masih tetap PKS..”
    kata siapa? pendukung nya?
    Saya juga termasuk barisan yang berbalik dari simpati menjadi antipati terhadap PKS.
    Sangat menyedihkan kampanye membawa2 nama Islam, digaung2kan sebagai partai yang bersih, tapi permainan politiknya kotor tak ada bedanya dnegan partai lain.
    Sorry no offense, i’ve seen them everyday..

    1. Wow benarkah? Kesan tersebut adalah yang saya tangkap sejauh ini sebagai seseorang yang berada di luar.

        1. Simpatisan menurut saya adalah orang yang memiliki rasa simpati terhadap orang/group/lembaga lain.

          Apakah seseorang yang simpati itu lantas langsung menjadi bagian dari orang/group/lembaga yang ia simpatikan tersebut? Kalau memang benar demikian pandangan kita berbeda tentang pengertian kata ini.

          Terus terang saya tidak nyaman dengan kalimat yang bernada menuduh seperti ini.

          1. duh, saya gak bermaksud menuduh mas iman bagian dari PKS, mungkin memang asumsi kita beda, menurut saya adanya rasa simpati tidak membuat seseorang menjadi bagian tapi membuat ada rasa yang beda, tendensi untuk membela, jadi tidak benar2 berada di luar.

            Maaf ya mas kalo jadi gak nyaman..

            Semoga PKS kembali pada semangatnya yang dulu, karena banyak yang menaruh harapan besar di awal kemunculannya, pun sampai sekarang.

  7. Dulu sy jg suka sama pks, namun stlah jd partai terbuka, k bali , k ritz Carlton ……sy brtanya .sj dlm hati ….

    1. Insya Allah tidak ada yang salah dengan konsep “terbuka”. Bukankah Islam itu sendiri adalah “rahmatan lil ‘alamin”? Namun di balik keterbukaan memang ada aturan main yang jelas agar kita tidak malah larut, karena harusnya ada prinsip yang tetap mesti dipegang teguh. Wallahu’alam…

  8. dulu sy pun simpatisan PKS karena kagum dg tokoh2nya yg memberi teladan nyata berupa kebersahajaan & kejujurannya. tp sprtinya teladan itu skrg memudar. oya,pilkada kemarin sy ga milih HNW. sy yakin HNW bersih, salih, jujur, tapi kita butuh pemimpin yg ga cuma jujur tp menawarkan program kerja yg konkret & realistis,ga muluk-muluk. itu kekurangan HNW menurut sy.

    1. Memang salah satu yang hilang dari para elite PKS adalah kebersahajaan dan sikap qanaah, padahal ini adalah salah satu daya tarik terbesar PKS di awal masa kemunculannya.

  9. Sampai saat ini sy masih menjadi simpatisan pks terlepas dari adanya oknum2 kader yg tdk amanah, sy melihat pks masih merupakan partai terbersih dari partai lainnya, apabila ada 5 partai besar kayak pks di indonesia insya allah indonesia akan sejahtera, smoga pks tetap mewarnai parlemen jakarta biar bisa ngawal kebijakan pemda agar amanah Ψ’Ω…Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€Ω€ΩŠΩ† يا Ψ±Ψ¨ Ψ§Ω„ΨΉΨ§Ω„Ω…ΩŠΩ†

    1. Amien ya Rabb

      Kita hanya berharap semoga para pemegang kebijakan di partai dakwah ini sudi mendengar suara hati kita para simpatisannya. Belum terlambat untuk memperbaiki diri.

      Harapan itu masih ada. Insya Allah…

  10. Assalamu’alaikum Mas Iman, salam kenal.
    Saya sependapat (dgn bbrp hal yg menghilang itu), itu uneg-uneg saya juga sbg simpatisan PKS terutama ketika Ustadz HNW sbg presiden PKS dan KH.Rahmat Abdullah (alm) sbg Ketua Dewan Pembina (maaf sy lupa istilahnya di PKS). Memperhatikan kiprah (negatif) para elite2 partai di DPR dll.(termasuk PKS, mskpn saya setuju PKS msh yg terbersih, saya cenderung untuk tidak bersimpati lagi, bahkan golput. Dulu, Ustadz HNW bbrp kali pernah bertemu saya di masjid kami di Jatiwaringin, sblm menjadi Ketua MPR, kami mendukung pak Amien Rais-Siswono th 2004, mskpn Anis Matta pro Wiranto…Sbg simpatisan PKS kamipun mengerahkan warga dan remaja ke Senayan untuk kampanye akbar AR-SIS. Sekarang semuanya meluntur…Anis Matta, Fahri Hamzah, dll. kader PKS di Banggar,terus terang, saya nggak suka lagaknya…
    Wassalam.

    1. Alaikum Pak Sudi…

      Benar Pak, kesantunan dan kesederhanaan hilang dari para petinggi PKS. Kebijakan dan keberpihakannya pun kadang menimbulkan tanda tanya dan keheranan, bahkan bagi para kadernya sekalipun. Apalagi bagi masyarakat umum yang lantas menilai PKS tidak berbeda dengan partai lainnya.

      Banyak yang sayang terhadap partai ini, semoga doa2 mereka yang tulus bisa mengembalikan PKS ke jati dirinya sebagai partai dakwah yang lurus, amien.

  11. Naik turunnya persentase voter, adlh hal lumrah dalam iklim demokrasi. Penyebabnya juga bs bermacam2. Menilik massa pemilih secara real di Jakarta, juga memang di kisaran 11% dari total voter di Jakarta. Dgn kata lain, kader2 PKS masih solid dan setia.

    Permasalahan serius yg saya lihat justru mengacu pada pemberitaan2 miring ttg PKS oleh sejumlah media dan “gagap” nya masyarakat awam menelan info dari media2 tsb, tanpa pernah mencoba menggali lebih detail tentang kabar miring yg beredar.

    Apa yg tampak di permukaan dan pemberitaan tidaklah se-massive dan se-naive yg orang fikir. Contoh kasus : Ust. Arifinto. Adakah org yg mau berfikir sedikit jeli, bagaimana seorang jurnalis foto bs peroleh foto beliau dgn detail yg tajam (bila tak melalui proses kesengajaan yg direncanakan.

    Saya bukanlah kader PKS. Saya hanya pekerja media biasa. Yg concern dgn kemampuan masyarkat utk memahami faktor intrinsik sebuah pemberitaan.

    Utk PKS, semoga kemenangan di Payakumbuh dan Kendari bisa mengobati kekecewaan.

    Wass.

    1. sperti saya bilang d comment saya sbelumnya, kalo pmberitaan media sbenernya tdk mmbuat orang2 benci dgn PKS, klo orang2 mlihat brita2 d tv atau rdio tntang arifinto, matta, dkk, orang2 yg fnatik PKS biasanya brpikiran baik sperti anda, sdangkan rkyat biasa yg tdk bgitu fnatik dgn PKS hnya akan skedar kcewa dan sdih shingga brpikir ulang utk mmilih calon dri PKS. Sdangkan orang2 sperti saya, tman2 saya, kluarga saya (mngkin jga mima dan kluarga), jstru tadinya kder PKS, skarang jdi benci skali dgn PKS krna pngalaman pribadi kmi dgn PKS sndiri yg mnyakitkan hati kami smpai bgitu dalam. Pemberitaan miring tntang PKS di media tdk mmbuat kmi tdk suka dgn PKS, itu cuma selentingan kecil dbandingkan pngalaman yg kami alami dgn PKS yg mmbuat hati kmi sngat skit

      1. Lagi-lagi sakit hati yang mendalam ini sepertinya perlu disharing ke kita-kita nih agar bisa menjadi ilmu dan informasi yang bermanfaat untuk kita semua

      2. pks itu jamaah bang, bukan anismisme dan milik fahri hamzah.
        kalau kita ikhlas dan yakin dengan jamaah ini knapa harus hengkang?
        kita berada di jamaah bukan karena figur,tapi karena Allah.

    2. Salam Perimehajambu,

      Media mainstream memang punya kepentingan masing-masing. Apalagi menghadapi partai yang menunjukkan kecenderungan untuk berkembang seperti PKS. Mereka akan memberitakan sesuatu apabila itu sesuai dengan kepentingan mereka. Memang demikianlah tabiat media mainstream hari ini, dan memang akan selalu begitu.

      Namun demikian kehadiran media alternatif semisal sosial media terbukti mampu mengimbangi ketimpangan berita dari media mainstream. Terbukti twitter dan facebook misalnya, mampu membuat opini yang sedemian masive, dan itu dilahirkan oleh masyarakat.

      Yang jadi pertanyaan, di sosial media pun PKS kurang ber imej positif. Mengapa? Apakah memang tidak ada hal positif yang bisa diberitakan atau memang para kader dan simpatisan PKS kurang mampu membuat marketing positif tentang PKS? Sepertinya ini harus dijawab jujur oleh kita masing-masing…

    1. Amien…!!!

      Garansi dari seorang Gie pastinya cespleng deh, ane percaya 1000% (goodluck)

      Salam metal (rock) (rock) (rock)

  12. Dulu, saya adalah kader..berjuang sebegitu kuatny untuk dakwah melalui PKS.. kini.. saya bisa jadi “mati rasa” dengan segala hal mnengenai PKS .. mudah-mudahan tidak dengan dakwah ini πŸ˜€ .. PKS..jika dilihat dari mata saya yang rabun ini.. kader2nya yang sudah mendapat jabatan strategis lambat laun mulai melupakan khittoh dan janjinya pada dakwah ini.. pada ammah.. pada barisan orang2 awam yang jika saat pemilu sebegitu dirangkul dan diperhatikan πŸ˜‰ tidak jauh2 menilai.. tetangga sebelah rumah saya.. saking sibuknya berdakwah di partai.. tidak pernah ikut kerja bakti di kampung,istrinya keliatan cuma di dalam masjid, ngisi ceramah.. tapi kalau ada tetangga yang hajatan.. tidak pernah terlihat rewang atau bantu2 di tempay hajatan. secara pribadi, saya paham menghindari ghibah tapi kalau tidak ada di sana bukankah malah akan semakin parah? … untuk kader sendiri.. seringkali jarang ada di rumah.. apalagi kalo belum nikah πŸ˜€ .. alasan klise: dakwah dan dakwah.. tapi ketika si kader “ambruk” alias sakit.. bukanlah teman2 kader yang terlebih dahulu menjenguk.. tapi keluarga dan tetanggga kanan-kiri yang jarang dia dekati yang selalu sedia menolongnya..
    Pada intinya.. maaf jika saya terpaksa menulis di sini.. namun semoga ini bisa jadi masukan hingga tingkat atas.. KADER SERINGKALI MEMBERIKAN SEGALANYA UNTUK PARTAI NAMUN PARTAI CENDERUNG MENGABAIKAN KEBUTUHAN KADER ITU SENDIRI.. bukan melulu materi tapi seringkali hal kecil namun berarti lainnya. Ada yang bernama : jodoh, pekerjaan, perhatian, dll.
    Jujur, jauh di relung hati para kader yang melepaskan diri dari partai tetap ingin kembali, bersatu menjalankan dakwah ini namun langkah kaki langsung terhenti dengan satu kalimat tak berjawab : AKANKAH KERINGAT KAMI MESTI BERBAYAR DI AKHIRAT MESKI KAMI MEMBUTUHKANNYA SAAT MASIH DI DUNIA INI?

    1. Mbak Nisa yang semoga dirahmati Allah,

      Memang dibutuhkan keikhlasan untuk bekerja dalam dakwah. Niat yang tulus hanya mencari Ridha Allah adalah sumber motivasi dan kekuatan dalam berdakwah. Niat ini nggak akan terpengaruh oleh orang, kedudukan, harta, dll. Kader-kader seperti inilah yang masih membuat roda dakwah di PKS masih terus berputar. Walaupun diakui jumlah mereka kian terus menurun.

      Kader yang anti sosialisasi menurut saya adalah hanya oknum mbak. Saya banyak menemui kader yang sangat supel kok di sekitar tempat tinggal saya. Bahkan beberapa terpilih menjadi ketua RT atau menjadi tokoh yang disegani di masyarakat karena memang sangat mudah bergaul.

      Mengenai jodoh dan rejeki semua telah ditentukan oleh yang di Atas mbak.Justru saya melihat PKS begitu mensupport tiap kader untuk dapat memiliki sumber rejeki yang mandiri alias wira usaha. Banyak juga kok teman saya yang juga kader PKS yang terbantu secara ekonomi untk berwira usaha. Jumlah massa PKS yang cukup besar dan solid sebenarnya adalah pangsa pasar yang potensial.

      Jika niat kita ikhlas insya Allah Dia akan membalasnya dengan yang jauh lebih baik. Moga kita termasuk golongan orang-orang yang sabar…

  13. Media massa, meskpn ada yg krg/tdk profesional/obyektif, tetap mrpkn “mata, hati dan telinga” kita. Krn peralatan, waktu dlsb.kita tdk selengkap dan sebaik mrk dlm memantau kiprah partai dan kader2nya. PKS berjaya dan sampai ke kuping kita juga karena media massa, tentu juga sebaliknya. Saya masih menyimpan foto2 Ustadz HNW bekerja keras tanpa pamrih di Aceh, Pangandaran, banjir DKI dll.juga karena pers…

    1. Benar Pak, bagaimana pun peran media memang sangat signifikan untuk marketing. Tapi mungkin memang ada “kesan” seolah-olah jika ada kesalahan yang dibuat oleh kader PKS maka beritanya langsung di blow up sedemikian rupa. Padahal hal yang sama jika terjadi di partai lain itu sudah biasa dan tidak diberitakan secara bombastis.

      Wallau’alam…

  14. Awalnya, saya simpati dengan PK(S) dan ada keinginan menjadi kader. Tapi lambat laun keinginan itu menjadi sirna, karena saya kecewa dan dikecewakan oleh PKS. Sekarang, saya malah antipati dengan PKS.

    πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€

    1. Dari simpati menjadi antipati pasti ada sesuatu penyebabnya mas. Boleh share di sini agar bisa menjadi masukan bagi kita semua?

  15. Rame ya πŸ˜€
    PKS itu cuman partai. Banyak orang yg berbalik arah membenci PKS jg adalah hal yang lumrah. Ekspektasi mereka yang terlalu tinggi terhadap PKS Sebelumnya, dan itu jg tidak bisa disalahkan, jika melihat partai ini di awal2 berdirinya.
    Diluar polemik partai atau apapun itu yang sedang terjadi, poin yg sy dahulukan adalah bahwa ini adalah jamaah dakwah, dan saya pribadi membutuhkan itu.
    Sebodo sm pembicaraan di luar sana, kita tetap saja dengan jamaah tarbiyah ini. Kalau pun ternyata kita sampai pada kesimpulan bahwa PKS saking dibencinya sampai harus dibubarkan, bubarkan saja.
    PKS boleh bubar, tapi jamaahnya, jamaah dakwahnya, gerakan tarbiyahnya, akan tetap ada. Akan tetap ada, dengan atau tanpa kita.
    Justru kitalah, atau mungkin sayalah, yang sebenarnya butuh untuk tetap bernaung di jamaah dakwah ini. Karena sampai sekarang belum pernah sy temui jamaah lain yang menawarkan ukhuwah seperti yang pernah sy rasakan di sini. Imho..

    1. Saya juga miris dengan hasil PKS….!!!
      Pks itu tidak ada figur yang bisa di tawarkan ke masyarakat..Untuk membentuk figur perlu media, Media itu buth dana…
      Menurut saya banyak kader PKS yang melakukan kerjanya.. dengan hidup finansialnya pas-pasan.. Akibatnya dimata masyarakat tidak dianggap.. padahal dasar PKS = Dakwah..!
      Dalam masyarakat ada 2 hal yang selalu di hormati : Harta dan jabatan..
      Tapi perlu diingat Kaderisasi PKS termasuk yang terbaik… dan suatu saat pasti ada generasi yang terbaik..!!..Mungkin tidak saat ini..Generasi anak atau cucu kita… atau PKSnya hilang …Akan tetapi systemnya dan dakwahnya tetap berjalan… Kita bisa lihat contohnya di TURKI (butuh berapa tahun?)…

      1. Amien ya Rabb…

        Kalau tidak saat ini, Insya Allah anak dan cucu kita yang bisa menikmati buah manis dakwah ini…

    2. PKS boleh bubar, tapi jamaahnya, jamaah dakwahnya, gerakan tarbiyahnya, akan tetap ada. Akan tetap ada, dengan atau tanpa kita. Justru kitalah, atau mungkin sayalah, yang sebenarnya butuh untuk tetap bernaung di jamaah dakwah ini.

      LIKE THIS (goodluck)

  16. sumber kehancuran pks dari internal pks sendiri! mantan kader pks yg kini sudah kabur pasti tau masalah di internal.! mantan kader yg kabur masih memegang ideologis dari pk, yg masih bertahan ???? ada 2 kubu : ideologis vs sejahtera…! yg ideologis keluar….walaupun masih ada di internal pks yg masih kubu ideologis…tapi kalah banyak dgn kubu sejahtera..! pak hnw sendiri, menurut saya masih ideologis..! tapi pimpinan lainnya lebih banyak kubu sejahtera..! liat aja penampilan dan cara bicaranya, sudah jauh dari kesederhanaan…..bicaranya hanya faktor dukungan suara….tdk ada lagi ideologi yg diperjuangkan…! banyak harapan yg digantungkan pada pk….tapi setelah berubah menjadi pks…..harapan itu semua sirna…! yach semoga saja para petinggi pks sadar…! kembali ke tujuan membuat partai…! bukan kekuasaan…tapi sadarnya ummat akan agamanya sendiri..! (heart_beat)

    1. Mengenai adanya kubu-kubuan saya sendiri kurang tau bro. Yang pasti memang para elite PKS kini memang tidak seperti dulu lagi yang sangat santun dan cerdas dalam berkomentar. Demikian juga dengan arah dan kebijakan partai yang kadang membuat kader dan simpatisan di arus bawah bingung dan bertanya-tanya. Biasanya kata “tsiqoh” (percaya sepenuh hati) pada mereka (para elite) yang akhirnya jadi penghibur diri para kader dan simpatisan ini.

  17. selama hilmi aminudin, anis matta, fahri hamzah…bercokol di pks……saya yakin suara utk partai ini akan terus menurun..!
    dan mungkin akan bubar dengan sendirinya…! dulu orang bangga emmakai kaos pks….tapi sekarang……mendingan gak usah pakai kaos….

  18. Teguran dari Allah SWT untuk yang kesekian kalinya utk partai yg mengklaim sbg partai Dakwah ( baca PKS )..setahu saya partai yg pantas di sebut partai dakwah cuma PK aja deh..karena para eltnya bener2 istiqomah dalam berprilaku yg Islami & sederhana..tp klu yg ada S nya..mgkn harus di ralat lagi..para elitnya sudah ogah untuk istiqomah dan ogah utk hidup sederhana..mgkn yg ada di benaknya skrg sama seperti elit2 partai lain yg nasionalis dan skuler..Hubbuddunya yg lebih utama….hehehehe..piss ah klo ada yg tersinggung…coba aja cek deh d lapangan.. :-)) πŸ™‚

    1. Kita berhusnudzan aja kepada mereka bro, mungkin memang terkadang mereka juga khilaf melakukan kesalahan. Moga ruh dan semangat dari era PK bisa lahir dan bangkit kembali, amien…

  19. salam saudara semuanya…ikut nimrung orang tasik selatan nieh.., di jakrta boleh gundah tentang pks.. di kampung kami yang paling eksis adalah pks..cma memang siih tak ada gading yang tak retak, dan retaknya itulah yang harus sama-sama perbaiki bukan malah dihancurkan! sebesart apa sih jasa kita pada Islam ini! dibanding Jamaah ini??..perbaikin Yu…!!!

    1. Sepakat Mas Dede, salam kenal ya πŸ˜€

      Amien… moga dapat sama-sama kita perbaiki dan saling instropeksi diri (worship)

  20. Dulu sy simpatisan fanatik pks sejak 98 lalu, bukan kader. Tp selalu mengikuti kebijakan pks dlm memilih, salah satunya saat pencalonan JK pd pilpres lalu meski awalnya sy ga setuju. Namun stlh itu ada yg berbeda. Wakilnya mulai byk yg terpa masalah, hingga berubahnya dari partai islam menjadi nasionalis. PKS jgn tergiur menhadi partai penguasa, meski sedikit tp ttap solid. Namun bagaimmna punhati itu sdh terlanjur kecewa. Skrg sdh menjadi partai yg biasa

  21. saya sih tidak simpatisan partai manapun, tapi tetep miris klo dengar cerita orang2 yang terima duit pas kampanye. terlepas dari entah benar entah tidak, tapi yang jelas mereka cerita dapat duit dari partai ini dan itu. yeah, bisa aja dibilang itu sabotase, toh baju yg sama bisa dibeli, terus ngasih2 duit, tapi duite sopo yo?
    saya pikir PKS yang grassroot masih lempeng sih, tapi kalo udah di tingkat elit hm…

    1. Kalau mbak Nique simpatisan juga nggak ap-apa kok, nggak ada yang menyalahkan hehehe

      Khusus tentang PKS memang mulai memudar sejak tergabung di koalisi, menurut saya lho. Jadi memang bermasalah di tingkat elite aja, yang bawah sih tetep seperti dulu (goodluck)

  22. Pks agak terburu-buru memang, Bang Sani yg awalnya digadang-gadang tiba-tiba gk jadi maju dan majulah HNW,
    sy juga ngeliat (sedikit?) fenomena pecahnya suara Pks di kalangan simpatisan karena memilih calon yg dirasa lebih baik (misal Jokowi atau Faisal Basri),

    yg lumayan menarik dilihat adalah, akan kemana Pks berlabuh di putaran kedua?Pks adalah pemain penting di putaran kedua karena memiliki kader yg solid yg jumlahnya lebih terukur

    1. Putaran kedua ane pribadi sih golput Ki. Nggak mungkin ane pilih si kumis yang terbukti udah gagal, kalau Jokowi nggak sreg aja hehehe

  23. semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya,,dan angin yang sepoi-sepoi yang sangat berbahaya, pohon itu harus di jaga dan di lindungi,,,PKS=jamaah,,, yakinlah Allah bersama jamaah ini dan allah pula yang akan menjaga dan melindungi jamaah ini, ujian akan tetap datang dan insya allah jamaah ini akan melewati ujian ini,,, jamaah ini akan mencapai kemenangan di negeri tercinta indonesia dan dunia, ana yakin pks akan kembali ke jalur yang seuai tujuan manhaj ini,, bersabarlah kawan

  24. semoga pks bisa jaya lagi seiring para petinggi pks mulai membersihkan oknumnya yang terduga terbelit masalah korupsi.amin…

  25. Aslm Wr Wb.
    Wah ini hrs di luruskan
    PKS adalah Partai Politik INGAT……….
    PKS bukan Partai Malaikat,bkn berarti selalu bnr,PKS adalah sekumpulan manusia yg ingin melakukan PERUBAHAN dr negri yg hampir bobrok ini agar tdk smkin bobrok, manusia yg tdk lepas dr kesalahan tdk berarti kita melihat Elite partai yg d Parlemen adalah Malaikat, mgkn smua itu ada maksud nya.
    UNTUK PARA MANTAN KADER ATAU SIMPATISAN SAYA CMA MENGANJURKAN YG PERNAH MENCIUM AROMA DAKWAH D PKS UNTUK “BUDAYAKAN TABAYYUN KEDEPANKAN HUSNUDZON” itu saja dulu tanggapan saya. Jazakallah pd mas Imam untuk ruang comment nya. Waslm

    1. Jazakallah atas komentarnya, menurut saya banyak hal-hal baik yang dulu dimiliki partai ini sekarang seakan lenyap. Harapan agar partai ini kembali seperti dulu tentu saja masih besar πŸ™‚

  26. Mas Iman, saya mengakui kalo masihbanyak kader PKS yang amanah, jujur dan juga bisa jadi teladan…Namun yg saya sayangkan adalah, PKS sekarang ini lebih memilih Kekuasaan drpada ideologi partai..dan itu juga terjadi dgn partai Islam lainnya yaitu PPP, PAN, PKB…di setiap pemilu Kader PKS awalnya selalu maju sendiri dan selalu optimis untuk menang dengan kader terbaiknya,..namun ketika kalah dan harus ada putaran kedua tentunya memberi dukungan kepada calon yang berpotensi menang…Sayang sekali jika mamang ingin berdakwah, namun tidak bisa menyatukan suara kaum muslim…Alangkah baiknya partai2 Islam dalam setiap pemilukada mencalonkan pemimpin umat…bersatu ketika jamannya orde baru…Apapun partainya, dalam pemilihan calon pemimpin haruslah bersatu…
    dan terakhir yang saya sayangkan dr partai PKS adalah kader2nya di perguruan tinggi…Calon Kader Partai sudah terlihat di PT dan terang2an membawa ideologi partai k Kampus dan terkesan ekslusif…Itulah yg saya sayangkan dr PKS…
    Maaf jika komentar saya masih bersifat subjektif menurut pandangan saya dan akan bersifat objektif jika banyak orang yang menyetejui pendapat saya ini..
    wassalamualikum Wr.Wb

    1. Alaikum salam mas, komentar mas justru menunjukkan impian kita semua akan bersatunya ummat dalam satu wadah partai politik. Memang ini masih impina, bukan mustahil suatu saat nanti ini akan menjadi nyata, amien ya Rabb πŸ™‚

  27. janganlah MENJADI KADER YANG SIFATNYA FIGURITAS
    akibatnya seperti tu.

    jangan terlalu banyak curhat DI LUAR BRO,..
    πŸ˜€

    1. Kader figuritas? Figur manakah yang telah saya idolakan secara membabi buta? Tolong jika menilai itu jangan berupa tuduhan tanpa dasar.

      Curhat di luar? Nggak boleh ya? Bukankan PKS ini partai terbuka? partai milik kita semua? Sepertinya Anda coba memandang lebih bijak terhadap sesuatu hal.

  28. Saudaraku,
    ingatkah engkau apa tujuan dibentuknya PK(S)..?
    keberhasilan da’wah bukan diukur dr banyaknya kader yg duduk di perlemen. bukan pula dilihat dr kesejahteraan kader.
    menurut saya, da’wah dikatakan berhasil apabila ummat yg masih “syirik” kembali tauhid; yg melakukan bid’ah kembali pd sunnah.
    sudahkah kita; termasuk PKS melakukan hal itu..?

    banyak kader militan yg sibuk dg segudang agenda da’wahnya. namun, semua itu utk siapa? utk partai atau Allah?
    mudah2n niat suci berda’wah senantiasa krn Allah. jgn smpai dikotori oleh kepentingan duniawi (partai).

    “rontoknya” simpatisan PK(S) bukan krn pngruh media. mngkn ni “teguran” dr Allah. yg jelas, para “mantan” kader pny alasan kuat utk memisahkan diri dr barisan partai.
    Dengan/tanpa partai, insya Allah da’wah ini akan tetap berjalan.
    wallahu’alam…

Leave a Reply to erwanone Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.