Sharing

Themes Baru? Help!

By on January 2, 2012

Mulanya banyak teman-teman di milis deBlogger yang protes bahwa blog saya ini berat untuk di buka, atau kalau dibuka pun penampilannya berantakan, bahkan yang paling ekstrim adalah blog saya ini di blok alias nggak bisa dibuka sama sekali. Padahal nggak ada konten dewasa lho, beneran 😛

Ada yang berkomentar bahwa penyebab utama ini semua adalah themes saya yang defaultnya memang udah berat. Apalagi di halaman utama ada slide gambar yang gonta-ganti sendiri (eini apa sih namanya?) #dikeplak

Ada yang pernah punya pengalaman kayak gini nggak? Solusinya gimana? Ganti themes? Soalnya saya udah terlanjur cocok banget sama themes ini #galau #gamang (lonely)

Continue Reading

Sharing

MLM telah memisahkan kita…

By on December 7, 2011
Sumber Gambar : qiqirizky.blogspot.com

Melalui tulisan ini saya sama sekali nggak bermaksud menjelekkan MLM mana pun. Saya cuma mencoba berbagi cerita bagaimana ternyata seseorang dapat berubah sedemikian drastis hanya karena motif ekonomi melalui MLM itu. Saya juga nggak menafikan bahwa ada orang-orang yang aktif di MLM namun mampu menempatkan diri mereka secara elegan dan proporsional, sebagai sahabat sekaligus sebagai mitra bisnis.

Judulnya memang sengaja dibuat agak dramatis dan tragis sehingga diharapkan mampu membuat miris, meringis dan menangis #maaflebay
Jadi ini adalah kisah nyata saya dengan beberapa sahabat karib saya semasa remaja, tepatnya ketika SMP. Ya… beberapa! Dan semua harus berakhir karena mahluk yang bernama MLM itu (lonely) . Beginilah ceritanya…

Masa-Masa Indah

Saya akrab dengan beberapa orang, Saat itu kami ada sekitar 5-7 orang. Hampir tiap hari kami berkumpul sepulang sekolah karena kesamaan ide kami. Kami memang punya kesamaan ide tentang kehidupan keagamaan di kalangan siswa. Idealisme masa muda (bingung cari pilihan kata lain hehehe) membuat kami nggak pernah letih untuk menggelar aneka kegiatan dan acara kerohanian.

Dari menggelar aneka perlombaan, seminar, peringatan puncak hari raya keagamaan, hingga belajar kelompok kami selenggarakan bareng. Masing-masing dari kami juga “lumayan” berprestasi di bidang akademik lho #pamer (tongue)

Kami biasa kumpul di aula sekolah. Namun nggak jarang kami juga menjadikan rumah kami masing-masing sebagai markas berkumpul dan berbagi ide. Saking kompaknya kami saat itu, kami selalu mengenakan celana panjang sepulang sekolah (saat itu SMP masih memakai celana mini), kami kompak dan kami berbeda #hihihi. Saat itu kami udah mengerti aurat laki2 itu kan sampai lutut hehehe (goodluck)

Pihak sekolah dan OSIS saat itu yang semula memandang sebelah mata bahkan beberapa kali menentang ke kami, berkat kegigihan dan semangat kami yang tahan banting, bahkan akhirnya malah menjadi pendukung-pendukung kami. Luar biasa jika mengenang saat itu #senyum2sendiri

Continue Reading

Sharing

Teror Marketing Kartu Kredit

By on January 27, 2011

Kehadiran Kartu kredit memang ibarat pisau bermata dua, di satu sisi dia memberikan beragam kemudahan jika digunakan secara proporsional dan terkendali namun di sisi yang lain ia bisa menjadi tali yang menjerat bahkan senjata yang membunuh jika digunakan secara konsumtif.

Memiliki sebuah kartu kredit selama 1 tahun pertama buat saya pribadi terus terang sangat menyenangkan, karena kita dapat melakukan transaksi pembelian tanpa repot-repot mengambil uang tunai. Berbeda dengan kartu debit yang hanya bisa digunakan ketika kita memiliki simpanan uang, kartu kredit bisa digunakan setiap saat baik kita ada simpanan uang mau pun tidak. Nah ini yang sering melenakan sebagian besar orang untuk ketagihan menggunakannya.

Alhamdulillah saya masih mampu mengendalikan penggunaan kartu kredit saya (setidaknya hingga saat ini hehehe). Satu resep jitu buat saya adalah memperlakukan kartu kredit saya ini seperti kartu debit dan rajin melunasi pembayaran setiap bulannya (banana_cool)

Continue Reading