Review

Review Film Bumi Manusia (2019)

By on August 17, 2019

“Kita kalah ma, kita kalah…”

“Tidak sinyo, kita sudah melawan dengan sekuat-kuatnya dan dengan sehormat– hormatnya!”

Kemarin lusa (15 Agustus 2019), Film Bumi manusia resmi tayang di bioskop. Sontak saya langsung mewajibkan diri saya untuk menyaksikan film ini. Bukan tanpa alasan film ini menjadi film yang harus ditonton (buat saya), setidaknya ada 2 alasan besar, yaitu nama besar sang penulis buku (Alm. Pramoedya Ananta Toer) dengan segala kontroversinya serta sosok Hanung sebagai sutradara yang biasanya mengerjakan suatu film dengan sungguh-sungguh, pun merupakan sosok yang kerap kali kontroversial.

Alasan lain yang membuat saya ingin menonton film ini adalah penasaran bagaimana Iqbaal Ramadhan yang sangat melekat dengan sosok Dilan mampu bermain dalam peran yang lebih serius, serta satu lagi, film ini berdurasi 3 jam lebih 1 menit. Wow!

Saya bukanlah pecinta buku karya Alm. Pramoedya Ananta Toer, namun yang saya tahu pasti beliau adalah salah satu tokoh besar dalam dunia sastra Indonesia. Beliau bahkan harus mendekam di dalam tahanan dalam membela dan mempertahankan apa yang beliau yakini. Menyaksikan Film Bumi Manusia saya dalam posisi sebagai orang yang tidak mengetahui tentang novelnya sama sekali. An sich murni sebagai penikmat film.

Continue Reading

Review

Film Perahu Kertas, Kolaborasi Manis Hanung dan Dee

By on August 13, 2012

Sumber : mizan.com

“Hai ‘Nus, manusia satu itu muncul lagi. Apakabar ya dia? Tunggu perahu kertasku ya.. cerita ini belum usai…,” demikian tulisan Kugy.

Perahu kertas Kugy belum berhenti berlayar dan dia percaya, sebagaimana semua aliran… suatu saat dia akan ke laut.

Beruntung. Malam itu saya mendapat ajakan seorang sahabat, Ricki Cahyana, yang mendapat 2 buah tiket menonton preview salah satu film yang sangat ditunggu oleh banyak orang yakni Film Perahu Kertas. Preview yang diadakan esok paginya (11/08/2012) itu berlokasi di salah satu mal di bilangan senayan.  Walhasil pagi-pagi sekali saya sudah tiba dengan ekspektasi tinggi tentang film yang sudah sedemikian membuat heboh di ranah maya ini.

Hadir sebagai seseorang yang sama sekali belum membaca novelnya buat saya adalah merupakan keuntungan tersendiri. Saya bisa mencoba menikmati film yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari (Dee) ini dengan lebih bebas tanpa terbebani isi novelnya.

Duet Hanung dan Dee

Duet ini sangat menarik buat saya. Di mata saya keduanya adalah sosok muda dan idealis di bidangnya masing-masing. Ada harapan atas kualitas karya dari dua orang ini.

Dalam Perahu Kertas ini Dee turun langsung sebagai penulis skenarionya. Hanung Bramantyo memberikan ruang luas bagi Dee untuk menuangkan kreativitasnya.

Saya sempat membaca di salah satu situs berita online tentang bagaimana seorang Hanung dengan sangat rendah hati menyebut dirinya sebagai  medium bagi Dee berkreatifitas penuh dan menyimpan egonya sendiri sebagai sutradara.

Hasilnya terbukti dengan lahirnya sebuah film yang memiliki kekuatan dialog yang sangat kuat disertai dengan tampilan gambar yang indah serta memanjakan mata.

Continue Reading