Belum lama ini saya pernah diajak oleh mantan manager sekaligus sahabat saya yaitu Pak Akhmad Tefur untuk mengikuti sebuah training SQ (spiritual quotient) bertemakan Sufi Metropolitan. Judulnya menggelitik dan memang bikin penasaran karenanya saya berminat sekali ingin ikut.
Acara yang digelar di sebuah perusahaan swasta di bagian barat Jakarta ini begitu menarik bagi saya, selain memang pembicaranya adalah sahabat saya sendiri, training ini juga dibawakan dengan media audio-visual yang sangat menunjang.
Begitu banyak hikmah yang saya terima dari acara ini, namun saya tertarik untuk sharing mengenai satu hal yang menjadikan kita bisa menjadi sufi-sufi di kota metropolitan ini, sederhana namun begitu mengena bagi saya, yaitu mengamalkan ayat pertama yang diturunkan dari Alquran yang berbunyi “Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang menciptakan” (Al Alaq : 1 )
Seringkali orang memotong ayat pertama hanya pada “Bacalah” (iqro), padahal ini masih belum lengkap. Walaupun definisi membaca itu sendiri sangat luas. ALLAH sebenarnya tidak hanya menghendaki kita untuk membaca saja, Dia ternyata membimbing kita untuk memiliki pedoman dan kacamata khusus dalam membaca ini, yaitu “nama Tuhan”…
Nama Tuhan? Tentu saja kita (muslim) mengetahui begitu banyak nama-nama Tuhan yang menyiratkan sifat dan karakter-Nya, ini biasa kita kenal sebagai Asmaul Husna yang berjumlah 99. Silakan klik di sini untuk mengetahu apa saja Nama-Nama Tuhan yang berjumlah 99 tersebut.