Sharing

Berhenti Sejenak…

By on July 10, 2010

Sumber Foto

Ada kalanya
letih mendera
tenaga tak ada lagi tersisa
mau tak mau kau harus menghentikan langkahmu… sementara



Hingga tiba waktunya
Sekalipun tak terasa lelah
tetap kau harus melewati halte peristirahatan
Ada hak tubuhmu, akalmu, dan jiwamu



Dan jika saatnya tiba
bukan karena malas
ya sejenak tuk kembali mengasah kapakmu
mengisi selongsong pelurumu
mengisi tanki bahan bakarmu
mengisi hati dengan imanmu



Jangan malu kawan
berhenti sejenak bukanlah kelemahan
ia bahkan untuk menguatkan jalanmu ke depan




Continue Reading

Sharing

Hanya Dia

By on January 10, 2010

Dari Nya …
yang menjadikan tiada menjadi ada
menjadikan cahaya di tengah gulita
mengubah diam menjadi berputar
menghidupkan kematian atas kehidupan
yang menjentikkan jarum detik terus mengorbit

Oleh Nya ..
cinta menjadi benci
mulia menjadi terhina
perkasa menjadi lemah
sulit menjadi mudah
mustahil berubah nyata

Untuk Nya …
hitamku berubah putih
lemahku menjadi daya
yakinku membunuh putus asa
tertatih ku kini berlari
tangisku menjadi bahagia
pongah ku bermetamorfosa menjadi ikhlas
bodohku sekarang berubah paham
sombongku menjadi tawadhu

Hai pemegang hati … jangan kembalikan menjadi hina … gelap tak bercahaya
akhiriku dengan bahagia … di jalan Mu
sendiri …

Continue Reading

Sharing

Berpeluh Membanjir Cinta

By on August 22, 2009

Bukan seorang yang berbakat penyair, juga tidaklah seorang yang puitis
Hanya karena ingin mengisi sebagian ruang hati yang tiba-tiba kosong
Sejak kepergiannya …

Yang kuingat
ia membanjiri kami dengan cinta
lewat tetesan peluhnya

irisan ketupat yang lezat menemani setiap malam semua pelanggan
dengan guyuran bumbu kacang terlezat di dunia
karena dibuat dengan cinta
potongan tahu panas dan taburan tauge rebus menambah gurih rasa
semua pelanggan menyukainya
kamu pun pasti akan ketagihan bila mencobanya

Yang kukenang
ia membanjiri kami dengan cinta
lewat tetesan peluhnyaTiap malam
hingga ribuan malam berikutnya
ia melakukannya dengan ikhlas
dengan penuh cinta
ia mengantar kami hingga kami mengenal sekolah tinggi
yang bahkan ia tidak mengerti apa itu sekolah tinggi
cinta jauh melampaui itu semua

Yang tak mungkin kulupa
ia membanjiri kami dengan cinta
lewat tetesan peluhnya

Kami semua selalu bersama
setiap rupiah selalu penuh barokah
seorang cerdas dan mampu melihat melompat ke depan
membimbing kami tuk mengenal-Nya
berjalan tegap di atas bumi-Nya
namun tetap merunduk atas kebesaran-Nya

Yang selalu kuingat
ia membanjiri kami dengan cinta
walaupun tak pernah diungkap dengan kata
matanya mengatakan semua

Ramadhan pertama tanpanya
terasa ada yang mengiris-iris di hati
ada ruang kosong yang masih menganga

Biar kami isi dengan doa
hanya itu yang mampu
dan hanya itu …

Yang tak mungkin kami lupa
ia membanjiri kami dengan cinta
peluhnya kini berganti doa
doa yang tiada putus baginya

1 Ramadhan 1430 H
Teruntuk almarhum Bapak kami tercinta

Continue Reading