Review

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck : Cinta Suci Seorang Lelaki

By on December 23, 2013
loveindonesia.com
loveindonesia.com

Bukan! Buat kamu yang berpikir ini sama atau mirip dengan Film Titanic. Sekedar mendengar judulnya atau melihat posternya memang benak kita langsung tertaut ke sana. Tapi sekali lagi ini sama sekali bukan Titanic, walaupun sama-sama merupakan film kisah romansa yang terkait dengan nama sebuah kapal.

Pertama kali menikmati empuk dan nikmatnya kursi serta hangatnya selimut di Premiere XXI PIM2 benar-benar membuat saya bisa menikmati film berdurasi 2 jam 45 menit ini dengan sangat santai dan nyaman. Hehehe mumpung ditraktir oleh kakak tercinta 🙂

Selain sajian visual yang indah dan memukau ternyata jalan cerita film ini juga lumayan enak untuk diikuti. Tidak monoton dan tidak juga terlampau cepat. Dialek Minang yang sangat kental pun menambah sedap rasa film ini. Kerja bareng penyutradaraan Sunil, DoP  Pinky Mirror dan kameramen Yudi Datau memang menghasilkan gambar dengan pencahayaan dan sudut-sudut pandang yang memanjakan mata.

Presentasi film ini secara keseluruhan sangat patut untuk diapresiasi. Bahkan saya sendiri hampir nggak percaya bahwa film ini digarap oleh seorang sutradara Sunil Soraya yang hanya memiliki track record Film Apa Artinya Cinta (2005).

Continue Reading

Review

Film Perahu Kertas, Kolaborasi Manis Hanung dan Dee

By on August 13, 2012
Sumber : mizan.com

“Hai ‘Nus, manusia satu itu muncul lagi. Apakabar ya dia? Tunggu perahu kertasku ya.. cerita ini belum usai…,” demikian tulisan Kugy.

Perahu kertas Kugy belum berhenti berlayar dan dia percaya, sebagaimana semua aliran… suatu saat dia akan ke laut.

Beruntung. Malam itu saya mendapat ajakan seorang sahabat, Ricki Cahyana, yang mendapat 2 buah tiket menonton preview salah satu film yang sangat ditunggu oleh banyak orang yakni Film Perahu Kertas. Preview yang diadakan esok paginya (11/08/2012) itu berlokasi di salah satu mal di bilangan senayan.  Walhasil pagi-pagi sekali saya sudah tiba dengan ekspektasi tinggi tentang film yang sudah sedemikian membuat heboh di ranah maya ini.

Hadir sebagai seseorang yang sama sekali belum membaca novelnya buat saya adalah merupakan keuntungan tersendiri. Saya bisa mencoba menikmati film yang diangkat dari novel karya Dewi Lestari (Dee) ini dengan lebih bebas tanpa terbebani isi novelnya.

Duet Hanung dan Dee

Duet ini sangat menarik buat saya. Di mata saya keduanya adalah sosok muda dan idealis di bidangnya masing-masing. Ada harapan atas kualitas karya dari dua orang ini.

Dalam Perahu Kertas ini Dee turun langsung sebagai penulis skenarionya. Hanung Bramantyo memberikan ruang luas bagi Dee untuk menuangkan kreativitasnya.

Saya sempat membaca di salah satu situs berita online tentang bagaimana seorang Hanung dengan sangat rendah hati menyebut dirinya sebagai  medium bagi Dee berkreatifitas penuh dan menyimpan egonya sendiri sebagai sutradara.

Hasilnya terbukti dengan lahirnya sebuah film yang memiliki kekuatan dialog yang sangat kuat disertai dengan tampilan gambar yang indah serta memanjakan mata.

Continue Reading