Suasana menjelang maghrib di Kota Surakarta kala itu memang agak lembab. Keletihan selama 12 jam perjalanan dari Jakarta membuat sore itu saya tak kuasa menahan kantuk. Alhamdulillah bisa terjaga beberapa saat sebelum maghrib.
Kamar hotel yang tidak begitu luas menjadikannya kurang nyaman untuk melakukan shalat di sana, apalagi kami bertiga. Kebetulan kalau tidak salah menurut petugas hotel di lantai bawah ada mushalla. Pasti lebih nyaman untuk shalat berjamaah di sana.
Saya satu kamar dengan adik saya dan paman. Adik saya beberapa hari lagi akan menggenapi Dhiennya (menikah) dengan seorang gadis Solo. Ibu, kakak, dan beberapa kerabat pun turut dalam rombongan ini. Dan kami sekeluarga besar akhirnya hadir di kota batik ini pagi tadi dengan mencharter sebuah bus.
Adik saya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sedangkan paman saya asyik masyuk mengobrol via telepon dengan seseorang. Setelah pamit pada keduanya, saya pun segera pergi ke mushalla lebih dahulu, toh pasti mereka akan menyusul.