Pagi itu Kamis, 29 Agustus 2013 terjadilah peristiwa itu. Sebuah peristiwa yang membuat semuanya retak dan nyaris pecah berkeping-keping. Untuk beberapa saat saya terkesiap dan hampir lupa untuk bernapas. Saya tidak percaya semua ini bisa terjadi. Untung saya masih bisa mengendalikan diri dan tidak sempat berteriak histeris…Â (session drama – end)
Handphone saya jatuh dan layarnya langsung bergaris-garis. LCD nya pecah!
Ini semua gara-gara pagi itu saya meletakkan ponsel saya di kantong jaket, padahal biasanya saya selalu menyimpannya di dalam tas atau saku celana panjang. Karena nggak terbiasa itu ketika melepas jaket di tangga tiba-tiba “pluk” (eh gitu bukan ya bunyinya???) ponsel saya sudah dalam posisi tengkurap tak berdaya di salah satu anak tangga. Dengan masih santai saya mengambilnya dan segera memasukkan ke saku celana. Dan melupakan peristiwa kejatuhan itu.
Hingga sekitar 1 jam setelah itu saya ingin melihat ponsel kesayangan saya ini, mungkin ada pesan atau email penting yang mungkin perlu saya simak. Saya kaget bukan kepalang ketika melihat layar ponsel saya ini sudah dipenuhi dengan garis-garis hitam halus. Saya sempat mengira ini kotoran tapi ternyata bukan.
Setelah setengah panik bertanya ke sana-sini saya akhirnya dengan lemas bisa mengambil kesimpulan bahwa LCD ponsel saya ini telah benar-benar positif pecah.