Peringatan: Tulisan ini SEDIKIT aja mengandung spoiler. Jadi buat yang belum nonton filmnya nggak apa-apa kok baca ini #eh (okok)
Setelah dua kali menyaksikan film Harry Potter and Deathly Hallows part 1 ini saya merasa punya sesuatu untuk dibagi dalam sebuah tulisan sederhana. Saya adalah salah satu penggemar tokoh Harry Potter ini, selain ketujuh novelnya yang melengkapi daftar buku-buku koleksi saya, seluruh film bajakan nya pun saya coba untuk koleksi (ninja)
Membaca novel dan menonton film adalah 2 aktifitas yang amat berbeda, karenanya masing-masing memiliki keasyikan tersendiri yang tidak bisa saling menggantikan satu sama lain. Jadi kayaknya buat saya agak nggak fair jika menuntut sebuah film mampu sama persis dengan novelnya, selain memang film itu akan menjadi kurang gereget bagi yang sudah membaca novelnya, juga bagi yang belum baca hal itu dirasakan nggak terlalu penting. Tentu saja dengan catatan bahwa substansi ceritanya nggak berubah lho (goodluck)
Nah di film Harry Potter and Deathly Hallows part 1 inilah ternyata saya menemukan kesesuaian terbanyak antara film dan isi novel dibanding dengan keenam film Harry Potter sebelumnya, bahkan dibandingkan dengan film pertamanya sekalipun. Tentu bagi teman-teman yang telah membaca novel terakhir serial Harry Potter ini akan sangat nyambung dan bisa mengikuti film ini dengan sangat baik. Nah untuk yang penasaran sama isi novel ke-7 saya udah buat ringkasannya lho dalam 2 tulisan, kamu bisa baca di sini dan di sini.
Walaupun film ini nyata-nyata sama persis dengan isi novelnya ternyata ia tidak kehilangan gereget sebagai sebuah film petualangan, khusunya bagi para penonton yang belum sempat melahap bukunya. Untuk point ini saya patut memberikan acungan jempol kepada David Yates, sang sutradara yang mampu meramu sedemikian rupa film ini menjadi menarik bagi penonton yang telah membaca novelnya maupun belum (rock)
HP7 beda
Di sini kita tidak lagi menemukan Hogwart sebagai latar belakang yang mendominasi cerita sebagaimana dalam keenam film Harry Potter sebelumnya. Bahkan di sini Hogwarts hanya muncul dalam kilasan-kilasan gambar saja (scenic) . Otomatis tidak ada lagi scene yang memperlihatkan Harry dan teman-temannya berseragam Hogwarts π .
Hubungan Ron-Hermione yang kini semakin terbuka namun malu-malu kucing. Seringkali mereka menutupinya dengan pertengkaran yang makin membuat film ini menjadi segar untuk dinikmati (tongue)
Begitu pun dengan Ginny dan Harry yang semakin dekat. Namun porsi Ginny di film ini memang sangat sedikit.
Kemunculan Voldemort yang semakin sering dan jauh meningkat dibanding film-film sebelumnya. Kilatan-kilatan pikiran akibat tautan bekas luka di dahi Harry dengan Voldemort kian tinggi intensitasnya (devil) .
Banyak kematian di sini, setidaknya ada 2 tokoh yang begitu dekat dengan Harry harus menemui ajalnya di film ini (tears)
Banyak tongkat sihir yang patah, setidaknya yang saya ingat adalah tongkat sihir milik Lucius Malvoy dan milik Harry π
Banyak tanda tanya yang bikin penasaran, misalnya patronus berbentuk rusa betina itu kok bisa tiba-tiba muncul dan memberitahu Harry posisi pedang Gryffindor. Patronus siapa itu? Kenapa pedang yang memang sebelumnya menghilang ini bisa berada di bawah danau? Apa sebenarnya kaca yang selalu dibawa-bawa oleh Harry itu? Kenapa Dobby bisa muncul setiap kali Harry membutuhkannya? dan tentu saja banyak lagi pertanyaan lainnya.
Film ini komplit menampilkan kembali hampir semua tokoh yang pernah bermain dari film pertama hingga film ke-6. Seperti Umbridge pejabat kementrian sihir yang pinky dan penggila kucing (HP5), Dobby peri rumah yang dimerdekakan oleh Harry (HP2), Lupin dan Mad Eye Moody mantan guru pertahanan terhadap ilmu hitamnya Harry (HP3 dan HP4), keluarga Dursley dan tentu saja keluarga Weasley. Tampil pula walau sekilas Rita Skeeter sang jurnalis bengis (HP4), Madam Maxima yang bersoulmate dengan Hagrid (HP4), dan masih banyak lagi tokoh lainnya.
Catatan Khusus
Nah ini yang penting, buat adik-adik pecinta sejati Harry Potter sepertinya benar-benar perlu dipertimbangkan lagi jika ingin menonton film ini. Di sini ada setidaknya 3-4 adegan yang belum layak untuk disaksikan anak-anak. Bahkan ada satu adegan yang terbilang cukup vulgar bagi remaja sekalipun. Jadi buat para orang tua atau kakak-kakak ini perlu menjadi perhatian penting π
Yang pasti adalah penderitaan buat para Potter mania karena harus menunggu sekuel film ini hingga Juni 2011 mendatang (doh)
Sumber foto: http://teaser-trailer.com
Yaaach, berarti aku belum boleh nonton dong :((
Gedubraks (doh)
Memangnya om Brad belum 17 ya? Maksudnya 17x ikut pemilu (lmao)
Saya dapat premiere nya di Meelbourne, meski harga tiketnya lumayan hehehehe.
Overall cukup menghibur, tapi karena saya gak baca bukunya kadang saya lost in translation belum lagi mereka ngomong dengan aksen British yang elegan. Makin bingung lah saya hahahaha.
Menurut teman sih, film ini yang paling mendekati bukunya.
Wah Cipu nonton premiernya juga? Wah berapa ya harga tiket bioskop di sana #norakmode (tongue)
Baca deh novelnya, dijamin jauh lebih dari filmnya (goodluck)
Ginny…. (brokenheart) (brokenheart)
(tears)
Oalah Ris ente juga naksir Ginny tho? Lha si Luna mau diapain dong #eh (haha)
*buka website 21cineplex* *liat jadwal* :’| blm nonton.. (:
Nah kalau sekarang pasti udah nonton kan? Afwan baru sempat reply hehehe (goodluck)
yeah yeah yeah.. udah nonton π
Sip bro, tinggal nunggu kelanjutannya deh bulan Juni. Eh masih lama ya #tepokjidat
OMG,,nunggu ampe juni,,
Iya nih Dian, lama bener ya #gasabarmode