Karena kau tak lihat terkadang malaikat tak bersayap tak cemerlang tak rupawan… (Dewi Lestari – Malaikat Juga Tahu)
Rutinitas keseharian seringkali membuat kita menjadi jauh dari kata sensitif atau peka terhadap sekeliling kita. Ditambah dengan media yang kerap kali memborbardir kita dengan berita kemiskinan, kemalangan, dan bencana alam. Ini menjadikan rasa empati kita terhadap sesama menjadi kian tumpul dan membatu.
Ah pentingkah itu?
Sebenarnya nggak terlalu penting kok, jika kita menganggap hidup kita memang hanya untuk mengejar target-target ambisius kita, seperti karir, jabatan, harta kekayaan, atau kebahagiaan keluarga semata. Toh kita tidak pernah merugikan orang lain, ya kan?
Tapi ternyata masih ada Tuhan…
Tuhan dengan segenap pasukannya hidup berdampingan dengan kita. Salah satunya mahluk terbuat dari cahaya yang ternyata bertugas memonitoring kehidupan kita 24 jam sehari tanpa henti, malaikat…
Terkadang mereka gerah juga atas tindak-tanduk keseharian kita yang seringkali melampaui batas. Atas izin-Nya mereka seringkali mencoba menyentuh nurani kita dengan gaya mereka yang khas. Tapi sadarkah kita mereka telah coba menyapa kita?
Pernahkah…?
Ketika kita tengah sendiri di rumah tiba-tiba datang di pintu rumah kita seorang pengemis dengan penampilan yang tak sedap dipandang mata meminta sedakah dari kita?
atau… di waktu hujan muncul dengan deras tiba-tiba datang seseorang dengan ramahnya menghampiri kita untuk bersama menggunakan payungnya karena kebetulan arahnya sama dengan tujuan kita?
atau… ketika tiba-tiba kita sadar bahwa tak sepeser pun uang ada di kantong kita ketika sang kondektur menagih ongkos bis kepada kita, dan orang di sebelah kita dengan ringan hati membayarkan ongkos tersebut untuk kita?
atau… ketika seorang anak kecil memasukkan uang sedekah ke kotak amal masjid tepat di samping kita yang tengah asyik online dengan gadget tercanggih yang baru saja kita beli?
atau… teman yang selama ini kita abaikan kehadirannya secara tak terduga menjadi satu-satunya orang yang peduli pada kesulitan dan masalah yang kita alami.
Atau… ketika kita asyik berjalan kaki datang seseorang yang kita tidak ingat namanya menawarkan tumpangan untuk kita?
atau… atau… masih banyak atau lainnya…
Bisa jadi mereka hanya kebetulan hadir di saat yang tepat untuk kita, bisa juga mereka adalah malaikat-malaikat-Nya yang mencoba menyapa kita sesuai dengan kebajikan yang pernah kita lakukan…
Ketika malaikat menyapa… sapalah ia dengan cinta kepada-Nya
Pernah mengalami hal-hal seperti ini? ayo sharing di sini π
Sumber foto: http://www.turbophoto.com, http://ijjonk.web.id
nice post, mas iman.. π
akhirnya posting juga… π (ninja)
Thanks Luvie, iya nih kata nenek nggak baik hiatus kelamaan hihihi (goodluck)
Bener opa, kepekaan akan hal-hal baik memang perlu dilatih
Semua karena Allah Maha Baik, Maha Pengasih, pdhl blm tentu qolbu kita saat itu ingat Allah, tp Allah ttp Menyapa kita dg kebaikan2 Nya.
Sering banget mas, gak kehitung.. “cuma” bisa bersyukur tak henti.. :’| (lonely)
Benar Dian, kalau banyak bagi2 dong ceritanya di sini (goodluck)
wah benar-benar mencerahkan ,nice post π
Sama2 bro (worship)
welcome back π
Thanks bro (worship)
Seneng sudah semangat update blog hhehehehe
Malaikat juga tahu siapa juaranya aih
Iya mba nggak enak juga kelamaan hiatus hehehe. Jadi siapa mba juaranya? #eh (goodluck)
kalau kata temen saya “sebenarnya setiap manusia adalah SELEBRITIS, bukankah setiap hari kita di shooting oleh malaikat RAQIB dan ATID mulai dari bangun tidur sampai tidur lahi. bayangkan!! dokumen film itu akan diputar ulang di bioskop AKHIRAT nanti tanpa ada SENSOR sedikitpun hanya mereka yang ber akting sesuai dengan tuntutan SKENARIO AL QURAN dan HADITS lah yang akan mendapatkan PIALA SURGA AWARD” hehe
Subhanallah… bener banget kang. Mulai besok ane mulai menyesuaikan dengan dandanan ala artis deh #eh #salahkaprah #dikeplak (goodluck)
Moga catatan kebaikanlah yang memenuhi CCTV milik kita kelak, amien ya Rabb (worship)
Hmm.. trims artikelnya menggugah banget.. there are angels.. indeed.
Sama2 bro, thanks ya udah mampir π
Malaikat juga tahu.. π
Selamat kembali ya Mas..
Makasih bro, eini kenapa jadi malas banget ya menulis #tepokjidat
Beramallah selagi diberi kesempatan hidup… tiada yang beruntung kecuali orang yang mengamalkan budi baik berpahala, mempersungguh ibadahnya sesuai tuntunan yang sah.. selebihnya hanyalah sandiwara dunia belaka.. π
Kelak kita semua diminta pertanggungjawaban dari apa yang sleama ini diperbuat selagi hidup… π
Tentunya kedua malaikat itu senantiasa mencatat…
Subhanallah… terima kasih atas tausiyahnya kang. Semoga kita menjadi orang2 yang senantiasa bersyukur, amien π